LUMAJANG, Selasa (23/1/2019) suaraindonesia-news.com – Soal adanya tagihan listrik yang besar, hingga jutaan rupiah, Nurul Aini (52), warga jalan Pisang Hijau, RT/RW : 01/14, Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jatim, merasa keberatan dan kaget akan hal tersebut.
Kepada sejumlah media, Nurul mengatakan jika dirinya tidak pernah menunggak pembayaran setiap bulannya. “Saya tidak pernah menunggak pembayaran kok mas, malah muncul tagihan sebesar Rp. 1,6 jutaan,” katanya.
Sementara itu, Supervisor Pelayanan Pelanggan kantor PLN Lumajang, M Fandi Virga kepada sejumlah media menjelaskan jika pelanggan atas nama Nurul Aini tersebut kelebihan daya kontrak.
“Ada kerusakan pada MCB meterannya, dan itu bukan pelanggaran, pihak pelanggan hanya dikenai penyesuaian biaya saja atas listrik yang sudah digunakan,” ujarnya kepada wartawan.
Dan menurut Fandi, listrik yang sudah digunakan tersebut dihitung mulai 6 bulan terakhir pemakaian.
“Sebab dirumah pelanggan tersebut biaya listriknya sudah tidak wajar, kalau 450 kwh itu batas wajarnya Rp. 70 ribu sebulan, dan dirumah pak Nurul sudah diatas Rp. 100 ribuan setiap bulannya,” bebernya.
Dan itu dilakukan pemeriksaan oleh petugas dari kantor Jember, bukan dari area Lumajang.
Dari pantauan media, bahwa pelanggan disini tidak mempunyai perlindungan, sebab ini persoalan bukan karena human error, kenapa beban diberikan kepada pelanggan. Dan kenapa biaya tidak wajar tersebut tidak diperiksa sejak bulan Mei tahun 2018, yang sudah muncul tagihan sebesar Rp. 100 ribu lebih.
Reporter : Fuad
Editor : Agira
Publisher : Imam
