Warga Keluhkan Jalan Peureulak Peunaron Rusak Parah, Warga Tuding Kontraktor Pelaksana Proyek Segmen 1 Lelet - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Regional

Warga Keluhkan Jalan Peureulak Peunaron Rusak Parah, Warga Tuding Kontraktor Pelaksana Proyek Segmen 1 Lelet

×

Warga Keluhkan Jalan Peureulak Peunaron Rusak Parah, Warga Tuding Kontraktor Pelaksana Proyek Segmen 1 Lelet

Sebarkan artikel ini
IMG 20220227 194740
Foto : Kondisi jalan di Desa Bhom Lama jalan lintas Rantoe Peureuk - Peunaron.

ACEH TIMUR, Minggu (27/02/2022) suaraindonesia-news.com – Sejumlah warga keluhkan kondisi jalan yang rusak parah, akibat jalan rusak di sepanjang Ranto Peureulak – Peunaron para pengguna jalan sangat kesulitan dalam melintasi maupun mengangkut barang hasil pertanian.

Selain itu warga sangat kecewa terhadap progres pelaksana proyek multiyears di segmen 1 yang dikerjakan PT.Kubota Internasional Kontraktor yang dinilai lelet, padahal masa pekerjaan telah turun kontrak sejak bulan November 2021.

Heriansyah salah satu sopir L300 kepada media Sabtu 26/02 mengungkapkan kesesalan terhadap kondisi jalan yang rusak parah.

“Kami sangat mengeluh terhadap kondisi jalan yang rusak parah, akibat jalan yang rusak dan berlumpur sangat kesulitan di lintasi,” ujar Heriansyah.

Sementara tokoh masyarakat Serbajadi , Bukhari mengkritik leletnya pengerjaan proyek segmen 1 sudah berjalan beberapa bulan, namun progres nya sangat lambat.

“Pekerjaan proyek segmen 1 sangat lambat dan lelet, seharus nya sepanjang jalan yang rusak sudah bisa di perbaiki tidak seperti kita lihat hari ini,” cetus Bukhari.

Bukhari juga menuturkan, akibat jalan terlambat di kerjakan, kondisi jalan mengalami rusak parah dan berlumpur, sehingga pengguna jalan sulit melintasi.

“Akibat pihak perusahaan lambat dalam bekerja dan dinilai tak profesional, saat turun hujan seperti ini jalan di penuhi lumpur dan sulit dilewati, jangankan membawa barang, orang saja susah melintasi nya bahkan banyak terjatuh,” ujar Bukhari.

Sementara sumber lain yang minta nama nya tidak dipublikasikan juga menyoroti pekerjaan proyek multiyear yang dikerjakan PT Kubota Internasional Kontraktor yang dikerjakan sangat lambat atau capaian progres sangat rendah, dua bulan lebih untuk penggalian dan timbunan saja belum selesai.

Baca Juga :  Tingkatkan Profesionalisme, Polres Banjarnegara Bersama Ikatan Notaris Indonesia Sepakat Kerjasama Sarsipol

Pekerjaan sangat lambat atau capaian progres nya sangat rendah, sudah dua bulan masa tutun kontrak, namun untuk item pekerjaan penggalian dan timbunan saja belum selesai, tuding sumber tersebut.

Sumber juga mengungkapkan jenis batu timbunan pilihan atau urfile yang digunakan untuk penimbunan jalan sangat diragukan kualitasnya, diduga material yang digunakan tidak sesuai spesifikasi, bedasarkan informasi material urfile digunakan material dari usaha galian C daerah Alue Bue Peureulak Barat.

Dimana diketahui material du daerah Alubue banyak mengandung tanah, juga campur unsur kapur nya sangat tinggi. sebut nya.

“Lebih heran lagi, kejadian longsor di Desa Bhom Lama akibat di guyur hujan hari Sabtu 26/02, pihak PT Kubot tidak ada perhatian untuk memperbaiki jalan yang longsor, padahal itu wilayah kerja mereka,” tukasnya

Manager K3 PT Kubota Internasional Kontraktor, Nasir saat di temui di salah satu Cafe di Idi Rayeuk 26/02, mengatakan keterlambatan pekerjaan jalan segmen 1 seluas 43 km disebabkan faktor cuaca dan keberadaan pipa milik PDAM yang di tanam di badan jalan.

“Keterlambatan pekerjaan karena faktor cuaca sering turun hujan sehingga kita mengalami kendala,” jelas Nasir.

Selain faktor cuasa, Nasir menyebutkan keberadaan pipa PVC milik PDAM yang ditanam di badan jalan menjadi salah satu hambatan yang cukup besar.

“Keberadaan pipa PVC milik PDAM yang di tanam sepanjang jalan menjadi salah satu kendala besar selain faktor cuaca hujan,” terang Nasir.

Lebih lanjut Nasir menjelaskan, pihaknya sudah menurun 4 alat berat yang kita kerjakan secara paralel untuk menggenjot pekerjaan.

Baca Juga :  Kades Tanjung Laut Harapkan BLT DD Bermanfaat Bagi Warga

Untuk mensafeting, kita menurun 4 alat berat jenis greder untuk mempercepat pekerjaan, 2 unit dibawah 2 unit lagi di atas.

Menurut Nasir, dari 43 km luas penanganan dengan total nilai kontrak 140 milyar, dari 9 km – 30 km dalam bentuk pekerjaan pemeliharaan, sedangkan pekerjaan rekon dari 30 km sampai 43 km.

“Terkait material batu pilihan/urvile yang dituding tidak memenuhi uji lab, pihak dinas sudah melakukan uji lab, dari uji tersebut CBL 27 dari 20 yang di izin kan,” kata Nasir.

Ia menambahkan, jika cuaca mendukung, kita targetkan November 2022, pekerjaan sudah siap.

Reporter : Masri
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful