ACEH TIMUR, Minggu (25/10/2020) suaraindonesia-news.com – Satu unit jembatan gantung yang terletak di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, kondisinya saat ini mengalami kerusakan yang cukup parah, warga sekitar yang selama ini melintasi di jembatan tersebut merasa sangat resah, terutama orang tua anak-anak yang setiap menggunakan jembatan tersebut untuk sekolah dan mengaji.
Masyarakat setempat sangat mengharapkan perhatian Pemkab Aceh Timur dan Pemerintah Aceh untuk penanganan yang mendesak, karena kondisi jembatan sudah rusak pernah sejak bulan September tahun 2019 lalu, dan sempat mengakibatkan salah seorang siswa SD Abdullah (7) menjadi korban terperosok jatuh ke sungai ketika melintasi jembatan tersebut saat pulang sekolah.
Kabar Peristiwa jatuhnya siswa ke sungai saat pulang sekolah karena terperosok lubang lantai jembatan, spontan saja mendapat respon cepat semua pihak pada saat itu, salah satunya adalah Bupati Aceh Timur H.Hasballah M.Thaeb sendiri tanpa menunggu besok hari dengan kata manis nya berjanji segera akan merehab jembatan tersebut. Namun janji manis Bupati Rocky yang disampaikan disalah satu media tak kunjung terealisasi.
Sementara Anggota DPRA periode (2014-2019), Usman Abubakar alias Posmen berjanji akan memperjuangkan melalui dana aspirasi Tahun 2020, bahkan pihak Dinas PUPR Provinsi Aceh telah turun kelapangan untuk melakukan survei dan telah di usulkan dalam program pembagunan jembatan baru dengan kisaran anggaran Rp 3 Milyar pada tahun Anggaran 2020 ini, tapi belakangan ini informasi diketahui proyek jembatan tersebut dicoret akibat dampak recofusing anggaran Covid-19.
Keuchik Gampong Meunasah Asan, Baktiar saat dihubungi media ini Minggu (25/10) membenarkan bahwa jembatan gantung tersebut telah mengalami kerusakan dan tak aman untuk dilintasi karena sangat rawan bisa mengancam jiwa manusia.
“Setelah terjadi peristiwa jatuh korban salah seorang siswa, kita dari pihak Pemdes telah merehab lantai jembatan tersebut untuk sementara waktu melalui dana Desa, sambil menunggu direhab oleh Bupati Aceh Timur atau dibangun jembatan baru sebagaimana direncanakan oleh Usman Abubakar saat masih menjabat sebagai anggota DPRA,” jelas Baktiar.
Namun harapan akan dibangun jembatan tersebut kandas, soalnya menurut informasi proyek jembatan telah masuk dalam DIPA telah dicoret oleh Plt Gubernur Aceh akibat Covid-19.
“Tapi informasi tersebut apakah benar atau tidak kami tidak tau, tapi buktinya sudah hampir akhir tahun tak kunjung dibangun,” tutur Baktiar.
Baktiar juga menjelaskan Jembatan tersebut sangat vital bagi masyarakat yang menetap di kawasan ini sebagai akses lintasan yang menghubungkan antara Kabupaten Aceh Timur dengan Kabupaten Aceh Utara, baik keperluan aktivitas hari-hari maupun akses ekonomi petani tambak, terutama untuk anak-anak sekolah dan mengaji.
“Jangan sampai ketika jatuh korban lagi, pemerintah baru panik turun ke lokasi,” punkas Baktiar.
Reporter : Masri
Editor : Amin
Publisher : Ela