Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Pendidikan

Walikota Bogor Bima Arya Monitor Pelaksanaan UN di SMPN 7 Kota Bogor

Avatar of admin
×

Walikota Bogor Bima Arya Monitor Pelaksanaan UN di SMPN 7 Kota Bogor

Sebarkan artikel ini
IMG 20160509 WA0013

Reporter: Iran G Hasibuan

Bogor, suaraindonesia-news.com – Walikota Bogor Bima Arya didampingi sekdisdik (Fahrudin), Dikdas (Budi) mendatangi SMPN 7 Kota Bogor guna memonitor kelangsungan Ujian Nasional (UN).

Dalam hal ini kedatangannya  untuk memberi dukungan moril  kepada para siswa –siswi  Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sedang  mengikuti UN yang serentak di laksanakan di seluruh Indonesia.

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, selain memberikan dukungan moril kepada siswa-siswi SMPN 7, dirinya juga memonitor komputer terkait kesiapan servernya dan juga memonitor kehadiran siswa-siswi yang menjalankan UN.

“Alahamdulillah Servernya sudah dicek akan kesiapannya dan Alhamdulillah 100% siswa-siswinya hadir,” ujarnya.

Lebih lanjut Bima menegaskan agar peserta UN jangan  mudah terpengaruh dengan adanya omongan orang lain baik itu melalui sms maupun secara langsungsung mengenai kunci-kunci jawaban tapi percayalah ikan diri sendiri tuturnya.

Baca Juga :  Bersiap Menuju Satu Sehat, Ini Langkah RSUD Moh Anwar Sumenep

“Yakin bahwa kalian bisa, belajar, berdoa dan jaga kesehatan, itu kunci utamanya,” tegas Bima.

Bima Arya juga menambahkan, ujian nasional akan dilaksanakan selama 4 hari.

“Saya berpesan kepada anak-anakku agar menjaga kesehatan, karena selain belajar, kesehatan juga dibutuhkan, mudah-mudahan SMPN 7 lulus 100% sehingga menjadi contoh untuk sekolah yang lain, ambil yang baik buang yang buruk, jangan putus asa, bangsa menunggu kalian,” tukasnya.

Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan (sekdisdik) Kota Bogor Fahrudin mengatakan bahwa persiapan UN untuk tingkat SMP jauh-jau hari sudah dipersiapkan baik itu komputer maupun Paper katanya.

Baca Juga :  RSU Fastabiq Sehat Pati Beri Layanan 2000 Vaksin Covid-19 Untuk Masyarakat

Bahkan jauh-jauh hari, para kepala sekolah tingkat SMP juga sudah diberikan pemahaman tentang UN.

Ditambahkan Fahrudin, untuk persiapan pendaftaran lulusan tingkat SMP, khusus bagi orang yang  tidak mampu kuotanya meningkat 10 % dibandingkan tahun lalu yang hanya 10 %,sehingga untuk tahun ini kuota bagi siswa-siswi yang tidak mampu menjadi 20%.

“Jadi tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan ke tingat SMA lagi,” paparnya.

Peningkatan kuota untuk anak yang kurang mampu bukan hanya ditingkat SMA saja, tapi mulai dari tingkat SD.