Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PendidikanRegional

Wakil Walkot Bersama Kadisdik Dan Kepala KCD Tinjau Hari Pertama PTM

Avatar of admin
×

Wakil Walkot Bersama Kadisdik Dan Kepala KCD Tinjau Hari Pertama PTM

Sebarkan artikel ini
IMG 20211004 210232
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim (tengah) saat tinjau SMAN 1 Kota Bogor.

KOTA BOGOR, Senin (05/10/2021) suaraindonesia-news.com – Tinjau hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi dan Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) wilayah II Kota Depok dan Kota Bogor I Made Supriatna melakukan kunjungan di SMPN 1 dan SMAN 1 Kota Bogor, Senin (04/10/2021) pagi.

Dalam kunjungannya, Wakil Wali Kota melakukan dialog dengan guru dan beberapa siswa tentang kondisi mereka setelah belajar daring dan saat ini belajar tatap muka.

Selanjutnya Wakil Wali Kota Bogor melakukan dialog dengan para Kepala Sekolah, Kadis dan Kepala KCD wilayah II Kota Depok dan Kota Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengaku, senang akhirnya proses belajar mengajar secara tatap muka bisa dilakukan para siswa dan guru disekolah, setelah sekitar hampir dua tahun belajar secara daring (online).

Menurut Dedie, PTM ini merupakan upaya pemerintah untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi pandemi yang terjadi saat ini, meskipun masih terdapat kekuatan dalam pelaksanaannya.

Ada hal – hal yang menjadi catatan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Yang paling utama, adalah upaya pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) yang harus terus diupayakan. Dilakukan secara ketat, sesuai dengan daftar periksa dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.

“Di rumah saya yakin juga anak-anak sudah divaksin, orangtua sudah divaksin, rumah juga Insya Allah aman. Ada beberapa anak yang ke sekolah menggunakan sarana angkutan umum. Jadi, juga harus ada treatment khusus. Jangan sampai rumah steril, sekolah steril, tapi di tengah-tengah ini rawan,” tambah Dedie.

Selain itu, untuk memastikan semuanya aman, menurut Dedie harus ada metode khusus yang dikembangkan untuk kemudian saling melindungi. Mencegah terjadinya penularan saat perjalanan menuju dan kembali sekolah.

“Misalnya, anak-anak yang memakai angkutan umum, memakai disinfektan chamber misalnya. Kemudian dipastikan setiap ruangan ini ada beberapa petugas yang membawa disinfektan dan melakukan disinfeksi,” ujarnya.

Untuk itu, Pemkot Bogor akan terus memantau pelaksanaan PTM dan akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki jika terjadi kekeliruan agar bisa memperkecil kemungkinan terjadi penularan.

“Seluruh variabel akan kita evaluasi baik dari aspek pelaksanaan protokol Covid nya maupun juga target-target kurikulum anak-anak kita karena selama pandemi ini daring, agar diketahui, selama 1.5 tahun ini, sudah 40 ribu orang terpapar Covid-19, alhamdulilah sekarang ini tinggal 55 orang lagi, yang dirawat di RSUD Kota Bogor hanya 3 orang,” ungkapnya.

Dia meminta kekompakan semua pihak dalam mendukung upaya yang dilakukan pemerintah kota Kota Bogor dalam menangani dan menghadapi pandemi COVID-19.

Baca Juga :  Giat Kick Off Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting, Begini Pesan BKKBN Pusat

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi mengatakan, meskipun PTM telah berjalan, namun Disdik Kota Bogor masih akan terus melakukan evaluasi terhadap kebijakan sekolah dalam menyelenggarakan PTM terbatas.

“Akan kita lakukan pembenahan, jika misalnya ada yang kurang kita tambah, kita akan melihat kreatifitas kepala sekolah dalam mengatur skenario pembelajaran di sekolah masing-masing,” tuturnya.

Menurutnya, vaksinasi bukan suatu kewajiban untuk PTM, hanya saja Dinas Pendidikan Kota Bogor tetap memberikan pemahaman untuk di Vaksin.

“Vaksinasi itu bukan suatu kewajiban untuk PTM, kalo seorang siswa itu ada penyakit bawaan, selama hasil swab nya negatif, gak apa apa,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) wilayah II Kota Depok dan Kota Bogor I Made Supriatna menyampaikan, tingkat provinsi Jawa Barat sudah melaksanakan PTM secara terbatas di beberapa wilayah. Seperti di Garut, Sukabumi, Kuningan, Banjar dan Pangandaran. Bahkan ada beberapa wilayah yang sudah zona hijau.

“Dan saya sangat apresiasi Pemkot Bogor untuk pelaksanaan vaksin di kota Bogor terbaik di Jawa Barat. Sehingga harus begitu hati-hati karena ini menyangkut keselamatan masyarakat. Terutama para pendidik dan anak-anak,” pungkasnya.

Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful