Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Wakil Wali Kota Bogor Himbau Agar Masyarakat Waspadai Peredaran Uang Palsu Menjelang Lebaran

Avatar of admin
×

Wakil Wali Kota Bogor Himbau Agar Masyarakat Waspadai Peredaran Uang Palsu Menjelang Lebaran

Sebarkan artikel ini
IMG 20160620 004021

Reporter: Iran G Hasibuan

Bogor, suaraindonesia-news.com – Maraknya penyebaran Uang Palsu (Upal) diberbagai daerah seluruh Indonesia saat ini, menjadi keresahan diberbagai kalangan masyarakat. Terlebih, saat ini sudah memasuki bulan suci Ramadhan dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.

Selama Ramadhan hingga Idul Fitri, tentunya peredaran uang melonjak, dan bukan tidak mungkin, oknum tidak bertanggung jawab memanfaatkan kesempatan tersebut.

Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman mengimbau kepada masyarakat khususnya masyarakat Kota Bogor, untuk lebih teliti dalam memeriksa keaslian uang saat transaksi jual beli.

“Yang paling berbahaya dan sering, itu di toko atau warung yang penerangannya kurang baik. Misalkan ada toko yang agak gelap, uang palsu tidak begitu diketahui oleh pemilik toko bila ada orang memberi uang palsu, itu yang paling sering,” kata Usmar Hariman kepada suaraindonesia melalui Whatsapp.

Baca Juga :  Antisipasi Kenaikan Harga Sembako Jelang Lebaran, Wabup Sidak Pasar

Ia pun mengatakan, untuk mengantisipasi peredaran uang palsu menjelang saat ini hingga lebaran, hindari menukar uang kepada individu.

“Tukarlah langsung di bank-bank yang ada di Kota Bogor. Karena semua bank akan meyediakan pelayanan penukaran mata uang,” ujarnya.

Selain itu kata Usmar,baik masyarakat maupun pedagang harus waspada, kalau ada yang dicurigai segera melaporkannya kepada aparatur penegak hukum,baik itu kepolisian maupun perbankkan nasional terdekat atau ke aparatur wilayah untuk ditindak lanjuti tuturnya.

Baca Juga :  Sudah 5 Tahun Mangkrak, Proyek Bangunan Pasar Desa Lueng Sa Ancam Keselamatan Anak Sekolah

“Kemiripan upal yang sulit dibedakan oleh masyarakat awam, akan sangat merugikan masyarakat, oleh karenanya seluruh unsur masyarakat harus terus saling berkomunikasia, dan aparatur penegak hukum dari pusat bergerak untuk mencegah dan membongkar sindikat upal sesegera mungkin, sekali beredar lebih dari 100 M Upal beredar dengan berbagai pecahan,” imbuhnya.

Menurutnya semua ini terjadi seiring sejalan dengan semakin canggihnya alat dan peralatan cetak mencetak,dari sisi negatif dari perkembangan teknoligi.