BOGOR, Kamis (27/06/2019) suaraindonesia-news.com – Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim Menghadiri sekaligus membuka Acara Project Consumthrift bidang pengembangan kesadaran lingkungan dalam penggunaan Plastik yang digelar.
Sekolah Tinggi MIPA (Kimia Analis) yang berlokasi di Jalan Vila Permata, Bangbarung No. 29, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (27/06) kemarin.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Yayasan dari STMIPA Hendri Soedarmo, SE, Kepala Sekolah STMIPA Sujono M.Si dan tamu undangan dari AIESEC yaitu organisasi internasional untuk para pemuda yang membantu mengembangkan potensi kepemimpinan mereka yang terdiri dari utusan negara Belgia,India,Spanyol, Meksiko, Vietnam serta ratusan undangan yang lainnya.
Usai acara, Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan acara ini momen yang tepat dengan adanya Program AIESEC IPB yaitu pertukaran mahasiswa dari beberapa negara, dengan tujuan mereka ke Kota Bogor.
“Inikan momennya tepat yaitu dengan adanya Program AIESEC IPB yaitu pertukaran mahasiswa dari beberapa negara, dengan tujuan mereka ke Kota Bogor ini yang pertama adalah ingin mempelajari Kota Bogor dalam hal pengolahan sampah dan kedua mereka tertarik dengan kebijakan Kota Bogor dalam membatasi penggunaan kantong plastik serta langkah langkah pemerintah dalam mereduksi dari sampah itu sendiri,” ungkapnya.
Dikatakan Dedie pada intinya mereka juga ingin melihat proses dan cara pengolahan sampah plastik ini menjadi sampah yang ramah lingkungan, meskipun tentunya di negara mereka sudah lebih maju dalam hal pengolahan sampah tersebut. Dan terkait pembatasan kantong plastik program awal sesuai perwali no 21 tahun 2018 untuk sementara areanya di pasar modern dulu.
Selain itu kata Dedie, tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa Kota Bogor sudah dalam keadaan kondisi darurat plastik.
“Tentu bidang atau lembaga-lembaga yang lain harus merespon yang sama dan disisi lain juga harus melindungi industrinya. Karena dalam industri plastik juga disitu harus melindungi adanya ribuan tenaga kerja, mungkin kedepannya saya berharap bagi para industri ini menggunakan bahan plastik yang ramah lingkungan juga,” terangnya.
Ditambahkan Dedie, setelah sukses menerapkan perwali no 21 tahun 2018 tentang menerapan larangan penggunaan kantong plastik dalam pelayanan konsumen di setiap toko modern dan pusat perbelanjaan, kini Kota Bogor merencanakan pembuatan enam (6) tong sampah di pemukiman warga yang berada disekitar pinggiran sungai ciliwung.
Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : Amin
Publisher : Mariska