Suara Indonesia-News.Com – Manajer Manchester United (MU), Louis Van Gaal masih belum percaya tim asuhannya menelan kekalahan 3-5 dari tangan tim promosi, Leicester City, Minggu (21/9/2014) ini. Gagal mempertahankan keunggulan, menurut Van Gaal menjadi kesalahan terbesar tim asuhannya.
Hasil minus dari Leicester bisa dibilang menambah preseden buruk juru taktik asal Belanda itu. Betapa tidak, sepanjang kariernya, Van Gaal sudah merasakan empat kali berada dalam situasi serupa saat tim asuhannya kebobolan 5 gol dalam satu pertandingan.
Mantan pelatih Barcelona ini pun tidak terima timnya dipecundangi Leicester. Terlebih mengingat statusnya sebagai tim promosi. Padahal, Van Gaal menilai, MU mendominasi pertandingan. “Kami memiliki kendali penuh dalam pertandingan ini,” kata Van Gaal sebagaimana dilansir Super Sport.
Pelatih kawakan itu tidak habis pikir, Leicester bisa dengan mudah mengejar ketinggalan 1-3. “Bagaimana mungkin Anda bisa kalah setelah mencetak tiga gol. Tapi hal ini membuktikan, Leicester memiliki karakter kuat. Namun ketika Anda unggul penguasaan bola selama 90 menit, Anda tidak boleh melakukan hal seperti ini,” ketus pelatih 63 tahun itu.
Terlepas dari rasa marah dan kecewa, Van Gaal menyatakan, segala kemungkinan masih bisa terjadi dalam sepakbola. Eks-juru taktik Bayern Munich itu sempat merasakan situasi serupa saat menangani Barcelona.
Van Gaal pun menolak menyalahkan pemain atas kekalahan ini. Bagi pelatih kelahiran Amsterdam itu, semua pemain ikut bertanggung jawab atas kekalahan ini.
“Saya tidak ingin mengkritik kesalahan pribadi karena itu terjadi dalam sebuah permainan. Kami gagal menjaga keunggulan dan penguasaan bola. Padahal, kami banyak peluang. Itu kesalahan utama kami, saya percaya itu,” ujar Van Gaal.
“Kami membuat gol fantastis. Itu nilai tambah, tapi kami kalah. Ini hal paling penting. Jadi sudah sewajarnya, Anda kecewa kerana kalah,” dia menambahkan.
Sumber : Liputan6.Com