Usman Lamreung: PT Medco Malaka Belum Serius Jaga Keselamatan Warga Lingkar Tambang - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
PeristiwaRegional

Usman Lamreung: PT Medco Malaka Belum Serius Jaga Keselamatan Warga Lingkar Tambang

×

Usman Lamreung: PT Medco Malaka Belum Serius Jaga Keselamatan Warga Lingkar Tambang

Sebarkan artikel ini
IMG 20210629 173354
Foto : Usman Lamreung, Pemerhati politik dan sosial.

ACEH TIMUR, Selasa (29/06/2021) suaraindonesia-news.com – Ratusan warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kebupaten Aceh Timur, kembali mengungsi ke Kantor Camat Banda Alam, setelah mencium bau gas di desa mereka yang berdekatan dengan tambang gas Blok A. Peristiwa bau gas ini berulang lagi kedua kali, sepertinya PT Medco EP Malaka lalai dan belum mampu menanggulangi masalah yang seharusnya tidak terulang lagi.

Mengingatkan lagi peristiwa yang sama terus saja terulang setahun setelah BLOK A memulai operasi (Bau_Mei 2019), tepat rasanya kita kembali mendesak Medco Ep Malaka untuk mensosialisasi kepada publik secara terbuka tentang bahaya H2S. Karena selama ini Medco di nilai hanya memberikan solusi dari aspek sosial semata, melalui pemberian kompensasi uang, daging, dan lainnya, tanpa menjawab persoalan mendasar yaitu bahaya H2S dan rencana mitigasinya.

Menurut Usman Lamreung, penduduk areal tambang gas BLOK A berhak mendapatkan informasi dan Medco EP Malaka berkewajiban menjelaskan resiko dan bahaya H2S, disertai penjelasan secara teknis dan detail rencana mitigasinya, misalkan menyangkut deteksi gas, jalur dan lokasi evakuasi (dalam dua insiden sebelumnya, warga lakukan evakuasi secara mandiri, tanpa ada deteksi gas sebelumnya).

“Desakan sosialisasi terbuka, mengingat sudah sepatutnya masyarakat yang hidup pada areal proyek gas tersebut diberitahukan akan bahaya H2S, sebagai bagian resiko dari suatu proses produksi, sebagaimana diketahui, produksi gas di BLOK A memiliki tingkat resiko tinggi, sehingga PT Medco sebagai operator BLOK A dalam kegiatan operasionalnya benar-benar memprioritaskan keselamatan warga areal proyek,” kata Usman Lamreung.

Menurutnya, PT Medco EP Malaka sebagai operator BLOK A tentunya mempunyai standard pengelolaan resiko dan keselamatan (risk and safety management plan), namun Usman Lamreung meragukan Medco serius menerapkan dilapangan, mengingat insiden yang sama terus berulang, dan berdampak besar pada kesehatan masyarakat.

Baca Juga :  Pengurus PGRI Abdya Gelar Konferensi Masa Bakti Ke-XXII

Usman lamreung juga berharap melalui sosialisasi secara terbuka, masyarakat akan siap dan sadar untuk hidup berdampingan dengan kegiatan.tambang yang beresiko tinggi dan bersama-sama dengan stakeholder lainnya menyusun konsep Early Warning System (EWC) berbasis masyarakat, sebagai bagian mitigasi kebencanaan.

“PT Medco harus serius dan konsisten dalam menjalankan operasi Blok A benar-benar mempertimbangkan keselamatan warga sekitar lokasi tambang, bukan hanya tindakan sporadis ketika terjadi masalah atau bencana, namun harus dibarengi dengan edukasi masyarakat sekitar, agar kehidupan warga tidak terganggu,” tegas Usman Lamreung.

Sementara VP Relations & Security Medco E&P Malaka Arif Rinaldi mengatakan, kondisi di sekitar operasi dan pemukiman warga, terus dimonitor oleh Pekerja.

“Hasilnya tidak ditemukan kebocoran pipa, sementara hasil pengukuran parameter SO2 dan H2S terbaca pada angka nol atau normal di udara,” jelas Arif Rinaldi.

Selanjutnya, Perusahaan juga telah berkoordinasi dengan Puskesmas dan RSUD Zubir Mahmud (RSZM). Saat ini, tidak ada lagi warga yang mendapatkan pemeriksaan di Puskesmas.

Baca Juga :  Hari Sumpah Pemuda, Anggota DPRD Sumenep Tekankan Pentingnya Akhlakul Karimah bagi Generasi Muda

Warga dapat terus mendukung keberadaan Medco E&P untuk memproduksi gas bagi kebutuhan Aceh khususnya dan Nasional pada umumnya.

“Perusahaan bersama aparat keamanan dan Dinas Lingkungan Hidup akan terus berkoordinasi dalam mencari sumber bau,” tukasnya.

Reporter : Masri
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful