KOTA BATU, Rabu (30/5/2018) suaraindonesia-news.com – Sugeng Supriyanto 31 tahun warga kampung Besta RW 16 dusun Junggo desa Tulungrejo kecamatan Bumiaji kota Batu meregang nyawa, Selasa (29/5/2018) malam. Laki-laki 31 tahun itu diduga meninggal dunia usai pesta minuman keras (miras) oplosan bersama temannya.
Sementara Bambang Setiawan 24 tahun rekan Sugeng Supriyanto yang juga ikut pesta miras lolos dari maut, Bambang selamat setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Karsa Husada kota Batu dan kini memasuki hari ke dua kondisinya semakin baik.
Dr Fernandaus Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Karsa Husada Kota Batu mengatakan bahwa dalam kandungan miras oplosan yang dilakukan oleh Sugeng dimungkinkan terdapat kandungan zat berbahaya yang menyebabkan salah satunya organ tubuh tidak berfungsi.
“Yang dirawat di rumah sakit Jumlahnya dua orang dan yang saya tangani juga dua orang, Namun Sugeng ketika di rujuk ke Rumah sakit kondisinya sudah memburuk, jelak hingga nyawanya tak terselamatkan,” kata Fernandaus, saat ditemui di kantornya, Rabu (30/5/2018).
Menurutnya, meninggalnya Sugeng yang juga karyawan Pabrik Jamur kemungkinan besar akibat minuman keras dari efek alkohol yang menyebabkan terganggunya fungsi ginjal, lever dan terganggunya fungsi syaraf.
“Kita sementara tidak tahu oplosannya apa saja yang dibuatnya, alkoholnya berapa persen, kandungannya berapa. Tetapi dari keterangan yang saya peroleh bahwa meraciknya untuk miras itu dilakukan secara sembarangan tanpa mempedulikan besarnyakandungan alcohol,” jelasnya
Miras oplosan itu bisa juga mengakibatkan kematian,kata dia ketika miras itu mengadung kandungan alcohol tinggi, serta diracik dengan berbagai obat, seperti ditambah obat energy, obat nyamuk, obat nyeri kepala ,
Kasatreskrim Polres Batu AKP Anton Widodo membenarkan adanya warga yang meninggal dunia diduga akibat kosumsi Miras oplosan.
“Itupun berdasarkan laporan warga pada saat korban sudah dikafani, kemudian baru menginformasikan ke Polres bahwa korban meninggal dunia akibat minuman Miras oplosan,” jelas Anton widodo saat dikonfirmasi melaui via Telephon.
Sementara akibat meninggalnya S, pihak polisi masih dalam proses penyelidikan, sementara pihak keluarga tidak mau dilakukan otopsi penyebab meninggalnya S.
Reporter : Adi wiyono
Editor : Amin
Publisher : Imam
