BALIKPAPAN, Kamis (25/3/2021) suaraindonesia-news.com – Perbaikan jalan Provinsi di Kelurahan Amborawan Darat, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, ditargetkan selesai sebelum akhir tahun 2021 mendatang.
Hal tersebut di sampaikan Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan UPTD Wilayah 1 Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Kaltim Muhammad Ilyas diruang kerjanya di Jalan MT. Haryono, Kota Balikpapan, saat dikonfirmasi suaraindonesia-news.com, Kamis, (25/3/2021).
Ia mengatakan, perbaikan jalan di Kelurahan Amborawang Darat itu masuk penanganan prioritas. Sebab, jalan yang menggunakan siring beton itu sudah mulai ada pergeseran sejak beberapa bulan terakhir. Sehingga menyebabkan jalan yang dibiayai APBD provinsi itu mengalami kemiringan.
“Saat ini kita masih menyelidiki penyebab pergeseran tanah di jalan itu, karena pergeseran tanah di dijalan itu sering terjadi walaupun sudah dilakukan siring beton. Kita ingin tahu dulu apakah ada aliran air dibawahnya, apakah juga ada lapisan batu baranya, kita akan lakukan boring dulu. Setelah itu kita akan tahu apa penyebabnya, dan klasifikasi tanahnya seperti apa, baru kita bisa tentukan untuk kontruksi pengerjaannya,” katanya.
Untuk perbaikan jalan itu, ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan tahap design perencanaan hingga dua bulan kedepan.
“Kita masih menyusun tahap perencanaan, setelah proses perencanaan selesai, diperkirakan dua bulan kedepan baru bisa kita mulai pengerjaannya. Waktunya diperkirakan 4 hingga 5 bulan. Inssallah sebelum akhir tahun 2021 perbaikan jalan itu sudah selesai,” terangnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya dari UPTD tetap berusaha maksimal untuk penanganan perbaikan jalan itu, untuk mencegah terjadinya kecelakaan terulang kembali.
Sebelumnya, kecelakaan sebuah truk bermuatan terjadi yang mengakibatkan truk naas itu terguling saat melintasi jalan tersebut, beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa.
“Untuk menghindari kecelakaan terhadap pengendara, kita sudah memasang rambu dan batu agregat di satu sisi untuk mengurangi kemiringan jalan. Sehingga tidak membahayakan para pengendara dan transprortasi umum dengan beban berat, sembari menunggu design perencanaan selesai,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, penyebab pergeseran tanah di jalan terjal itu diduga terdapat aliran air bawah tanah yang belum diketahui sumbernya. Untuk memastikan sumber aliran air itu, pihaknya masih menunggu hasil boring
“Indikasi penyebab sementara ada aliran air dalam tanah, kemudian di bawah air itu kemungkinan juga ada batu baranya. Sehingga tanah sering terjadi pergeseran,” ujarnya.
Reporter : Fauzi
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful
