SUMENEP, Minggu (3/12/2017) suaraindonesia-news.com – Tradisi Ummat Islam dalam Merayakan Kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW cukup beragam, seperti yang terjadi di Dusun Sampentong, Desa Tanah Merah, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Semenep, Provinsi Jawa Timur.
Mereka dengan penuh semangat merayakan serta menyongsong Maulid Nabi sekaligus merayakan Hatmil Qor’an di Masjid Badrid Tuqo.
Uniknya, bukan hanya berlokasi Masjid yang ramai dengan bunyi-bunyian sound sistem, karena acara ceramah agama masih Minggu malam, justru Masyarakat sekitar terutama orang tua dari 7 santri pada Masjid Badrid Tuqo yang telah Hatam Al-qur’an di rumah masing-masing menyewa Sound Sistem serta menyewa Kuda Goyang (jaran kencak Madura).
Putra putri mereka dihias lalu diarak beriringan dari rumah masing-masing menyusuri jalan menuju rumah Kepala Desa lalu kembali pulang ke rumahnya, bahkan ada dari salah satu dari mereka yang membawa arak-arakan putra putrinya ke Desa tetangga yang berbeda kecamatan yaitu menuju Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget dan ke Desa Lobuk, Kecamatan Bluto.
Saat wartawan Suara Indonesia mewawancarai orang tua santri tersebut, Misrawi yang juga sebagai Kepala Dusun di Dusun Sampentong menceritakan, soal arak-arakan itu sudah tradisi yang digelar setiap Maulid Nabi sekaligus Hatmil Qur’an.
“Kebetulan sekarang putri kami (Vera Nanda Agustin) sedang Hatam Al-qur’an jadi sekalian kami dulu punya Nadzar jika putri kami bisa baca Qur’an akan diarak pakai Kuda Goyang,” tuturnya.
Kenapa harus ke Desa Pinggir Papas? ia menjelaskan, dulunya putri kami diasuh oleh Bapak angkatnya orang sana serta ke Desa Lobuk sekalian Ziarah Kubur ke makam leluhur.
Sementara itu, takmir Masjid Badrid Tuqo Ust Sanin saat dikonfirmasi menyatakan setiap tahun, saat Maulid Nabi selalu mengadakan acara namun hal itu berdasarkan hasil kesepakatan warga sekitar.
“Sekarang acara kami dimeriahkan oleh penceramah Kiyai H. Noval Irama asal Paberesen Sumenep dan pelaksanannya nanti malam tapi kami sekaligus memanfaatkan momen ini dengan mengadakan Hatmil Qur’an bagi santri yang sudah hatam Al-qur’an,” ujarnya. (D.Ivan/Jie)