Reporter: Adi Wiyono
BATU, Senin (15/5/2017) suaraindonesia-news.com – Ujian Paket B yang diperuntukan kepada anak yang putus sekolah ditingkat SMP yang berlangsung, dua pekan atau tiga hari, Sabtu, Minggu (13-14/5/2017) dan Sabtu (20/5/2017) ternyata kurang diminati, meski pemkot Batu, Jawa Timur, meberikan fasiitas dan sarana secara gratis.
Buktinya, Sebanyak 94 Peserta Ujian Nasional paket B di Kota Batu, hanya 71 peserta atau 28 diantaranya tidak hadir tanpa keterangan. Tidak hadirnya 28 peserta itu harus rela mengulang tahun depan.
Dwi Restifiana Kasie Dikmas Dan Kesetaraan Dinas Pendidikan kota Batu saat ditemui, mengatakan bahwa peserta yang tidak hadir dalam ujian Paket B dinyatakan tidak lulus dan harus mengulang tahun berikutnya.
“Kami tidak tahu kenapa mereka tidak hadir dalam ujian paket B, sementara mereka tidak memberi tahu sama sekali. Sedang 71 peserta mengikuti Ujian,” kata dia.
Menurutnya, 94 peserta Ujian itu dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok berbasis Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Dan kelompok manual yang menggunakan alat tulis biasa.
“Untuk kelompok UNBK paket B dengan jumlah 23 dari dua lembaga hanya 16 peserta yang hadir, sedangkan tujuh tidak hadir,” jelas Dwi Restifiana.
Lanjut dia, kelompok manual berbasis kertas atau alat tulis, jumlah peserta mestinya 71, tetapi yang hadir hanya 50 anak, dan sisanya 21 tidak hadir tanpa keterangan.
Ia juga menyatakan jika peserta Ujian pket B ini, satu kali saja tidak hadir maka yang bersangkutan tetap dinyatakan gugur atau tidak lulus dan harus mengikuti ujian tahun depan.
“Peserta dinyatakan lulus bila, bila seluruh warga beljar harus mengikuti proses pendidikan dan ujian, sehingga ujian kali ini wajib diikuti peserta,” ungkapnya.