Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Pendidikan

Ubaya Sediakan Edukasi Alam dan Sejarah

Avatar of admin
×

Ubaya Sediakan Edukasi Alam dan Sejarah

Sebarkan artikel ini
IMG 20160529 134816

Reporter: Adhi

Surabaya, suaraindonesia-news.com – Universitas Surabaya (Ubaya) membangun Museum Penanggungan Information Center di kawasan Ubaya Training Center (UTC) atau lebih dikenal sebagai Kampus III Ubaya, Jl Jolotundo, Desa Tamiajeng, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur.

“Penanggungan Information Center (PIC) di areal UTC merupakan embrio museum itu yang sudah ada,” ungkap Operation Manager Ubaya Training Center, Theophilus Hermawan, di hadapan puluhan wartawan yang sedang mengikuti kegiatan media gathering, Minggu (29/5/2016).

Dengan pembangunan PIC, diharapkan upaya-upaya menggali informasi terkait sebaran situs-situs di kawasan Gunung Penanggungan semakin luas dan bisa diketahui masyarakat kelak.

“Kita siap bekerjasama dengan semua pihak yang ingin menggali sejarah dan situs di Penanggungan,” jelasnya.

Foto-foto komparasi antara situs yang diketahui era tahun 1930-an dan sekarang akan menjadi salah satu koleksi museum. Foto tahun 30an itu didapat UTC dari Leiden University Belanda. Harapannya pengunjung bisa membandingkan, tahu keadaan situs dulu. Bahkan replika berdasar foto dulu akan dibuat.

Baca Juga :  Pengaruh Pikiran Terhadap Kondisi Kesehatan

PIC sendiri terdiri dari dua lantai, lantai atas yang berupa pendopo dan lantai bawah yang merupakan museum itu sendiri. Pendopo langsung menghadap puncak Gunung Penanggungan dengan suasana pemandangan yang sangat menakjubkan. Sekilas pendopo yang dibangun mirip dengan rumah Joglo khas masyarakat Jawa.

Sementara di halaman PIC, terdapat replika Gunung Penanggungan yang dikelilingi beberapa gunung yang ada di sekeliling Gunung Penanggungan. Dari masing-masing replika memancarkan air sebagai lambang kawasan Gunung Penanggungan merupakan sumber mata air yang sangat vital bagi masyarakat sekitar. “Ukurannya kita bikin sama dengan perbandingan 1:1.000,” timpal Theo.

“Dalam membangun pendopo inipun kita juga harus berpikir keras agar sesuai, mengingat perjalanan sejarah yang panjang selama 6 abad lamanya, dari era kerajaan Mataram kuno hingga kerajaan Majapahit,” ujarnya.

Baca Juga :  Pegawai Di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Satu Pintu Kabupaten Nias Terima Vaksin Covid-19 Dosis I

Di PIC juga disiapkan sebuah teleskop yang bisa dipakai untuk mengamati kondisi situs-situs Gunung Penanggungan dari areal museum. Beberapa wartawan menyampatkan mengamati kondisi beberapa situs dari teleskop tersebut.

Menurut Theo, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo, serius melindungi kawasan Gunung Penanggungan yang kaya akan situs bersejarah. Hal ini dikuatkan dengan terbitnya SK Nomor 188/18/Kpts/013/- 2015 tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Kawasan Penanggungan sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Provinsi.

Keberadaan payung hukum itu dikawal Universitas Surabaya (Ubaya) yang sejak puluhan tahun konsentrasi menjaga sekaligus melestarikan. Terlebih seiring keberadaan Ubaya Training Center (UTC) yang merupakan kampus III Ubaya.