ABDYA, Senin (22/08/2022) suaraindonesia-news.com – Guna membahas pembangunan koridor ekonomi barat selatan aceh (Barsela), tujuh kepala daerah mengambil titik berkumpul di pendopo Bupati Aceh Barat Daya (Abdya).
Pantauan awak media, ketujuh kepala daerah itu diantaranya:
1. Pj Bupati Aceh Jaya, Dr Nurdin S.Sos MSi
2. Bupati Aceh Barat, H Ramli MS
3. Bupati Nagan Raya yang diwakili Asisten III Setdakab Nagan Raya, Bambang Surya Bakti SE
4. Pj Bupati Abdya, H Darmansah SPd MM
5. Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran
6. Wali Kota Subulussalam diwakili Sekdako Ir Taufik Hidayat, MM, Pj
7. Bupati Aceh Singkil, Martunis
8. Pj Bupati Simeulue, Ahmadliyah
Selain para kepala daerah juga hadir Kepala Bappeda Aceh, TA Dadek, Rektor Universitas Teuku Umar (UTU), Dr Ishak Hasan, Sekda Abdya, Salman Alfarisi serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung alot itu, menghasilkan 17 poin penting yang kemudian menjadi acuan pembangunan koridor ekonomi Barsela.
17 poin penting tersebut yakni membentuk Forum Badan Kerjasama Percepatan Pembangunan Koridor Ekonomi Barsela. dengan sekretariat di UTU.
Pada kesempatan itu, korum Menunjukkan Pj Bupati Aceh Jaya Dr. Nurdin dan Dr Ishak Hasan, (Rektor UTU) sebagai Ketua dan Sekretaris Forum Badan Kerjasama Percepatan Pembangunan Koridor Ekonomi Barsela.
Di mana, Forum Badan Kerjasama Percepatan Pembangunan Koridor Ekonomi Barsela itu telah mengalokasikan beasiswa minimal 10 orang untuk belajar di UTU.
Kemudian membentuk Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) bersama Barsela yang beranggotakan 1.546 gampong.
Lalu menggalakkan penanaman kelapa dalam sepanjang garis pantai Barsela sebagai dukungan penyediaan bahan baku untuk pabrik santan kelapa di Simeulue.
Kemudian, mendorong hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Barsela, mendorong terbitnya kerangka regulasi percepatan pertumbuhan koridor ekonomi Barsela, mendorong perbaikan akses ke kawasan Barsela melalui pembangunan terowongan atau spiral bridge kawasan lintas Geurute-Paro.
Dilanjutkan dengan pembangunan rel kereta api dan kapal cepat Simeuleu-Labuhan Haji serta pusat pariwisata Kabupaten Aceh Singkil dan Simeulue. Seterusnya, mendorong integrasi dan hilirisasi produk unggulan Barsela.
Lanjut mendorong pusat industri perikanan berbasis masyarakat di Aceh Selatan, Simeulue dan Aceh Jaya, mendorong tumbuhnya pusat perdagangan skala regional di Subulussalam, Blangpidie dan Meulaboh.
Mendorong Nagan Raya sebagai lumbung panga Barsela, mendorong pembangunan pabrik minyak goreng BUMDESMA Barsela di Abdya serta mendorong ekspor produk unggulan Barsela melalui pelabuhan Calang.
Kemudahan percepatan pembangunan rumah sakit regional di Meulaboh dan Tapak Tuan, memperkuat UTU sebagai pusat riset penanggulangan kemiskinan, pendidikan, penelitian dan pusat tehnik tank koridor ekonomi Barsela.
Penyelesaian dan pengusulan proyek strategis Barsela termasuk jalan penghubung antar kabupat atau kota ke Provinsi Sumatera Utara seperti peningkatan jalan Gelombang Muara Situlen.
Seterusnya, 17 poin penting dari hasil pertemuan itu akan ditindaklanjuti ke tingkat Provinsi Aceh serta pemaparan oleh UTU terkait potensi utama yang ada di setiap kabupaten atau kota di wilayah Barsela.
Kemudian, kepada Pj Gubernur Aceh untuk menerbitkan surat keputusan (SK) Badan Kerjasama Percepatan Pembangunan Koridor Ekonomi Barsela.
Reporter : Nazli
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam