GUNUNGSITOLI, Kamis (29 Juni 2017) suaraindonesia-news.com – Indonesia masih terdapat keluarga miskin, hal ini masih di temukan di seputaran Kota Gunungsitoli.
Kordinator Wilayah Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (Korwil TRC PA) Sumatera Utara, Tri Topan bersama Sekjen Marinus Mendrofa dan Bendum, Memoris Pasaribu serta Kabid Pemantau Hak Anak, Arozatulo Ndraha dan Korda Gunungsitoli, Sonifati Mendrofa beserta personil lainnya kunjungi keluarga Ina Ori Lase di Desa Iraonolase, Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, Kamis (29/6).
Dengan menempuh beberapa meter jalan yang belum di aspal, akhirnya tim sampai di lokasi rumah ibu 5 anak itu.
Sesampai dirumah, Ibu Ina Ori menjelaskan kepada TRC PA bahwa dirinya sudah 10 tahun di tinggal mati suami dengan meninggalkan 5 orang anak.
“Karena ekonomi lemah ketiga anak saya tidak bisa saya sekolahkan,” jelas ina Ori.
Lanjutnya, sejak suaminya meninggal dunia, dirinya mengaku sangat susah bahkan sejengkal tanah pun tidak punya.
“Kami terpaksa tinggal di gubuk orang,” tuturnya dengan linang air mata.
Dalam kunjungannya Korwil TRC PA, Topan memberikan penguatan untuk ibu Ina Ori.
“Ibu tetap tegar, yakinlah bahwa pemerintah tidak akan diam melihat keluarga ibu, apalagi anak anak ibu yang masih SD dan nanti kita juga akan terus berusaha untuk mencari solusi untuk anak anak ibu agar tetap sekolah,” tutur Aktif anak itu.
Sesaat sebelum tim meninggalkan gubuk tersebut Korda Kota Gunungsitoli Bersama personil lainnya memberikan sedikit bantuan berupa sembako dan sedikit uang.
“Saat ini kita hanya bisa bantu sedikit sebagai tanda kepedulian TRC PA buat anak anak ibu,” tutur Sonifati sambil memberikan bantuannya.
Dari pantauan awak media ini, tampak jelas keluarga ibu Ina Ori tinggal di gubuk yang luasnya hanya sekitar 2 X 3 Meter. (Albert)
