MALANG, Rabu (19/10/2022) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sebutkan ada 31 warga Kota Malang dari jumlah 133 yang meninggal dunia akibat kerusuhan tragedi Kanjuruhan Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa dari 31 warga Kota Malang yang meninggal dunia, kini sebanyak 50 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
“Data awal itu ada 150 korban yang dirawat di rumah sakit, baik dari Kabupaten dan Kota Malang. Namun setelah kami verifikasi 115 dan 50 warga Kota Malang,” katanya, Rabu (19/10).
Menurutnya, verifikasi dan pendataan saat ini terus kami lakukan guna memantau kondisi korban dan keluarga korban, serta untuk kepentingan penyaluran bantuan dan santunan dari pemerintah.
“Seperti warga Mergosono itu langsung kami update, tadi sudah langsung saya kasih bantuan. Kami alirkan data-data itu, makanya kami ajak Dinas Kesehatan, BPBD Kota Malang dan Dinas Sosial untuk updating data,” terangnya.
Dirinya menambahkan, ada 50 korban yang saat ini sedang menjalani perawatan tersebar di seluruh Rumah Sakit di Malang Raya. Bahkan, saat ini tidak ada warga Malang yang menjalani perawatan intensif di ICU RSSA Malang.
“Di ruang ICU RSSA informasinya sudah tidak ada lagi warga Kota Malang. Kami telah validasi, katanya ada anak sekolah di Kota, tapi setelah kami cek ternyata warga Kabupaten Malang,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, satu orang korban pada Tragedi Kanjuruhan kini telah meninggal dunia. Bertambahnya korban meninggal itu menjadi 133 orang, dari data sebelumnya 132 orang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh media ini, korban meninggal yang terbaru adalah Andi Setiawan (33), warga Jalan Kolonel Sugiono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Reporter : Fauzi
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam