Tomi Soeharto Pilih Jadi Pengusaha Daripada Nyapres

oleh -205 views
Tomi Soeharto bersama rombongan saat melihat pertanian bawang putih di Lijen, Desa Tamansari, Kec. Licin, Banyuwangi (Foto: Guntur Rahmatullah / Suara Indonesia News)

BANYUWANGI, Senin (29/1/2018) suaraindonesia-news.com – Ketua Umum Partai Berkarya, Tomi Soeharto menegaskan belum tertarik maju menjadi calon presiden (capres) pada pemilu 2019 mendatang. Putra bungsu mantan Presiden Soeharto ini justru lebih tertarik menjadi pengusaha.

Penegasan ini disampaikan Tomi Soeharto disela melihat Pertanian Bawang Putih di Lijen, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Senin (29/1).

Tomi menjelaskan sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) hanya parpol yang memiliki Presidential Threshold 20 persen bisa mencalonkan Presiden.

Menurutnya, sejumlah Parpol sudah menyatakan dukungan bagi Presiden Jokowi untuk Capres 2019. sehingga, tinggal Gerindra dan PKS yang belum menyatakan dukungan capres.

“Belum waktunya membicarakan capres sekarang, tapi, sesuai putusan MK, Parpol 2014 yang memiliki Presidential Threshold yang bisa mencalonkan, kalau saya belum siap nyapres, enakan menjadi pengusaha,” imbuhnya.

Tomi menjelaskan pihaknya belum mengetahui Partai Gerindra dan PKS akan mencalonkan siapa dalam Pemilu 2019.

Baca Juga: Posal Mayangan Lanal Banyuwangi Tangkap Prajurit Gadungan 

Saat ditanya apakah siap jika dicalonkan, Tomi memastikan belum siap.

“Kita lebih baik membicarakan ekonomi kerakyatan,” tegasnya.

Khusus Partai Berkarya, pihaknya optimis akan lolos verifikasi di KPU.
Selain bertemu para petani bawang putih, kedatangan Tomi ke Banyuwangi juga bertemu kelompok petani cabai dan komunitas peternakan ikan.

Menurutnya, pemberdayaan ekonomi kerakyatan menjadi jawaban bagi peningkatan kesejahteraan. Sebab, dari rakyat, dilakukan rakyat dan hasilnya untuk rakyat.

Pemberdayaan ini juga bagian kegiatan Yayasan Kampung Pancasila di bawah binaannya.

“Jadi, Kita mengembangkan Kampung Pancasila, Banyuwangi menjadi percontohan. Tak hanya soal ideologi Pancasila, tapi bagaimana mengembangkan ekonomi lewat pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Agira
Publisher : Tolak Imam

Tinggalkan Balasan