SUMENEP, Kamis (11/09/2025) suaraindonesia-news.com – Gerakan Mahasiswa Kangean (GMK) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kamis (11/9/2025).
Dalam aksinya, mereka menyuarakan penolakan terhadap rencana survei seismik migas yang akan dilakukan PT Kangean Energy Indonesia (KEI) di perairan Pulau Kangean.
Seismik merupakan metode geofisika untuk mempelajari struktur bawah permukaan bumi dengan memanfaatkan gelombang suara atau getaran yang dipantulkan atau dibiaskan oleh lapisan batuan.
Koordinator lapangan GMK, Ahmad Faiq Hasan, menyatakan bahwa rencana survei tersebut dikhawatirkan berdampak pada ekosistem laut dan mata pencaharian nelayan.
“Survei seismik migas hanya menguntungkan korporasi, sementara masyarakat lokal akan kehilangan mata pencaharian. Pemerintah jangan diam,” ujarnya saat orasi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.
GMK menilai aktivitas migas di perairan Kangean berpotensi menimbulkan kerusakan ekosistem, ketimpangan ekonomi, serta konflik sosial.
Dalam aksinya, mereka menyampaikan empat tuntutan diantaranya:
– Menolak kegiatan survei seismik migas oleh PT KEI di Pulau Kangean.
– Mencabut seluruh bentuk persetujuan eksplorasi migas yang telah diberikan.
– Mendesak Pemkab Sumenep untuk mengeluarkan pernyataan resmi penolakan survei migas.
– Meminta pemerintah pusat membatalkan kegiatan survei migas yang dinilai bertentangan dengan aturan.
Selain itu, massa aksi juga mendesak Bupati Sumenep Akhmad Fauzi Wongsojudo untuk menemui mereka secara langsung dan memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan tersebut.