Reporter : Nazli Md
Blangpidie-Abdya, Suara Indonesia-News.Com – Menjelang musin panen Masa Tanam (MT) II tahun 2016, Perum Bulog Subdrive IV Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai rangkul sejumlah pengusaha penggilingan pada dalam Kabupaten setempat.
Seperti yang ditegaskan, Kepala Bulog Subdrive IV Blangpidie, H Armia Darsah kepada awak media ini diruang kerjanya, Senin (7/3). Diakuinya, semenjak sepekan terakhir pihaknya telah melakukan pertemuan dengan para pengusaha kilang padi dan Koperasi Unit Desa (KUD) yang ada di Kabupaten Abdya.
Menurutnya, pertemuan tersebut dilakukan guna meningkatkan kerjasama antara Perum Bulog dengan pengusaha-pengusaha kilang padi yang ada di Abdya dalam pengadaan beras.
”Langkah ini kita tempuh karena penggilingan padi dan KUD merupakan mitra Bulog yang selama ini memberikan kontribusi dalam pengadaan beras,”terang Armia.
Diakui Armia, selama ini memang kontribusi mitra untuk pengadaan beras bagi Bulog sangat rendah pada tahun 2016, oleh karena itu pihaknya akan terus mempererat kerjasama dan mengevaluasi mitra-mitra yang tidak bekerjasama dengan maksimal.
“Upaya ini kita lakukan untuk meminimalisir masuknya beras dari luar yang memungkinkan sangat merugikan petani lokal,”sebut Armia.
Terkait dengan adanya usulan dari mitra Bulog tentang murahnya Harga Pembelian Pemerintah (HPP), dirinya selaku bahawan hanya akan melakukan pengusulan kepada pimpinan Bulog untuk dapat diteruskan kepada pemerintah.
”Wewenang tentang patokan harga itu merupakan wewenang pusat,”tegas Armia.
Lebih lanjut, Armia mengakui, untuk saat ini harga beras di pasar memang lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga pembelian pemerintah, namun mitra Bulog yang memiliki kewajiban moral membantu ketersediaan beras nasional.
“Pada musim tanam II kita berharap mitra akan membantu secara maksimal pengadaan beras untuk stok nasional,”imbuhnya.

