Tingkatkan Kemampuan Jurnalistik Pegawai, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Undang Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Pusat

oleh -143 views
Sekretaris dewan kehormatan PWI Pusat saat memberikan pemaparan peningkatan kemampuan jurnalis kepada karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor

BOGOR, Jumat (8 September 2017) suaraindonesia-news.com – Dalam rangka upaya meningkatkan kemampuan jurnalistik pegawai PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, terutama untuk menghadapi berita bohong (hoax), PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mengundang sekretaris dewan kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat Wina Armada Sekardi,SH, MBA, MM, sebagai pembicara untuk memberikan materi kejurnalisan kepada karyawan.

Acara tersebut dilaksanakan di ruang rapat utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Jl Siliwangi No 121 Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/9).

Hadir pada acara tersebut Dirut PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Deni Sanjaya, Dirum Rino, dan sekitar 40 peserta dari kalangan Kabag dan Kasubang serta karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.

Dalam sambutannya,Wina Armada yang juga lulusan Fakultas Hukum UI ini mengatakan bahwa membuat berita bohong dan fitnah merupakan salah satu ‘dosa’ terbesar dalam dunia pers. Tindakan ini selain merupakan pelanggaran berat terhadap Kode Etik Jurnalistik juga memberikan efek buruk bagi masyarakat luas.

“Oleh sebab itu tanpa diminta sekalipun, pers yang benar tidak boleh dan tidak akan membuat berita bohong dan fitnah,” ungkapnya.

Di hadapan 40 peserta internal PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, anggota Dewan Pers 2007-2013 itu mengingatkan, pers mutlak menaati Kode Etik Jurnalistik. Sedangkan dalam Kode Etik Jurnalistik dengan tegas dan jelas dinyatakan pers wajib membuat berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

Dengan begitu, kata Wina, sebenarnya tidak ada ruang bagi pers yang sesungguhnya untuk membuat berita bohong dan fitnah.

“Jika ada pers yang sengaja membuat berita bohong dan fitnah, mereka tidak lagi mendapat perlindungan hukum pers sebagaimana yang diberikan kepada pers lainnya,” terangnya.

Wina juga mengingatkan, pers bekerja untuk kepentingan publik, sehingga harus memberikan kemanfaatan buat publik atau masyarakat luas. Oleh sebab itu, tidak bisa ditawar-tawar lag, pers dituntut membuat berita yang dapat dipercaya oleh masyarakat.

Sebagai konsukuensinya, sebelum menurunkan dan menyiarkan berita, pers wajib selalu menguji atau melakukan verifikasi terhadap semua informasi yang diperolehnya. Hanya data dan informasi yang sudah lolos pengujian dan verifikasi saja yang dapat diproduksi oleh pers tuturnya.

Wina juga menerangkan, bahwa tidak semua online atau siber termasuk kategori pers. Hanya online atau siber yang memenuhi persyaratan saja yang dapat digolongkan sebagai pers. Syarat itu, antara lain, penerbit pers harus berbadan hukum, mencantumkan jelas siapa nama penanggung jawab persnya. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah syarat tunduk dan mentaati Kode Etik Jurnalistik imbuhnya.

Menurutnya, masih banyak siber dan online yang ada, tidak memenuhi persyaratan sebagai pers. Akibatnya bermunculan berita-berita bohong dan mengandung fitnah yang membingungkan dan memecah belah masyarakat.

Ditambahkan pakar bidang hukum dan etika pers ini,ditengah-tengah perkembangan teknologi informasi yang dahsyat, jika pers tidak mau semakin kalah pengaruh oleh media sosial non pers, Wina menganjurkan agar wartawan meningkatkan kemampuannya, baik secara teknikal maupun wawasannya. Wartawan juga harus pandai menyesuaikan struktur beritanya dengan format medium yang dipakai pungkasnya.

Sementara Dirut PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Deni Sanjaya mengapresiasi masukan masukan materi kejurnalisan yang dipaparkan oleh sekretaris dewan kehormatan PWI tersebut.

“Saya merasa puas atas masukan masukan yang di paparkan oleh Pak Wina, terutama yang berkaitan dengan Ilmu kejurnalisan,” katanya.

Dirinya berharap, dengan diberikannya materi peningkatan kemampuan jurnalis oleh sekretaris dewan kehormatan PWI Pusat, akan dapat menambah wawasan keilmuan dan tentu harus ada kehati hatian dalam berhunungan atau kerjasama dengan pelaku Media, karena dunia informasi suatu hal yang kami anggap penting dan perlu untuk mengembangkan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor ke depan. pungkasnya. (Iran G Hasibuan)