Tindaklanjuti Dugaan BBM Oplosan, Komisi II DPRD Balikpapan Sambangi Pertamina - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita UtamaHukumPemerintahan

Tindaklanjuti Dugaan BBM Oplosan, Komisi II DPRD Balikpapan Sambangi Pertamina

×

Tindaklanjuti Dugaan BBM Oplosan, Komisi II DPRD Balikpapan Sambangi Pertamina

Sebarkan artikel ini
IMG 20250410 094742
Foto: Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono (kanan) bersama Sales Area Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Hendry Eko (kiri) saat memberikan penjelasan kepada awak media seusai melaksanakan RDP pada Rabu, (8/4).

BALIKPAPAN, Kamis (9/4) suaraindonesia-news.com – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan melakukan gerak cepat menindak lanjuti keresahan masyarakat terkait adanya dugaan Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan jenis pertamax di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Tindak lanjut ini dilakukan dengan mengunjugi Kantor PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan sekaligus melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara tertutup pada Rabu, (8/4).

Kunjungan lapangan ini dipimpin langsung Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono bersama Ketua Komisi II Fauzi Adi Firmansyah.

“Kunjungan ini sebagai langkah tindak lanjut Komisi II dalam menyikapi keluhan masyarakat terkait dengan kerusakan kendaraan bermotor baik roda 2 dan roda 4 yang diduga karena dampak dari kualitas BBM,” ujar Budiono.

Dia menegaskan, bahwa dalam RDP ini pihaknya langsung meminta klarifikasi dari pihak Pertamina Patra Niaga terkait BBM jenis pertamax yang diduga tidak sesuai standar kualitas.

“Dalam RDP ini, pihak Pertamina Patra Niaga menyatakan masih berupaya melakukan investigasi terkait dengan dugaan kualitas BBM ini,” tuturnya.

Dia juga mendorong Pertamina Patra Niaga untuk melibatkan pihak ketiga dalam melaksanakan investigasi tersebut.

“Pihak ketiga ini dimaksudkan supaya independen, tidak ada main mata. Hasilnya nanti kita akan buka sama-sama, dari mana sebenarnya akar permasalahan kerusakan kendaraan tersebut, karena kan indikasi sementara berasal dari BBM. Jadi, kita tunggu hasil investigasinya,” kata Budiono.

Untuk menampung segala bentuk keluhan dari masyarakat, Budiono mengungkapkan, bahwa Pertamina Patra Niaga juga sudah menyediakan formulir pengaduan di setiap SPBU.

“Formulir ini disediakan untuk masyarakat yang merasa dirugikan atas kerusakan kendaraan yang diduga berasal dari BBM,” ucapnya.

Namun, kata dia, dalam pengaduan itu harus disertai bukti lengkap, mulai dari tempat pengisian di SPBU, sample serta keterangan dari pihak bengkel.

Baca Juga :  Libatkan Anak Dibawah Umur Meminta-minta di Jalan, Satpol PP Kota Probolinggo Amankan Ibu-ibu

Sementara itu, Sales Area Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Hendry Eko, mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan investigasi terkait kasus tersebut.

“Investigasi yang kami lakukan ini melalui pengambilan sample di SPBU, Depot Pertamina, serta dari sejumlah bengkel. Hal ini untuk mengetahui penyebab yang sebenarnya,” jelas Hendry.

Dia menyampaikan, dalam investigasi ini pihaknya bersama Komisi II menyepakati untuk melibatkan pihak ketiga sebagai upaya untuk bersama-sama mencari penyebab kerusakan kendaraan tersebut secara independen.

Namun demikian, Hendry menegaskan, bahwa sejauh ini pihaknya sudah melakukan pengecekan langsung ke hampir semua SPBU dengan melakukan pengambilan sample semua jenis BBM yang disalurkan dari Depo Pertamina

“Sejauh ini yang kita lakukan pengecekan di masing-masing SPBU semua kualitas BBM masih sesuai dengan spesifikasi,” tegasnya.

Ketua Komisi II, Fauzi Adi Firmansyah, menegaskan selain hasil investigasi yang dilakukan pihak Pertamina, dalam RDP ini pihaknya juga meminta data masa berlaku tangki timbun di setiap SPBU.

Baca Juga :  Ruko di Atas Sungai Jompo Bakal Dibongkar Dalam Waktu Dekat

Menurut dia, sebagian SPBU yang ada di Balikpapan sudah berusia hampir mencapai 40 tahun yang hingga saat ini masih beroperasi.

“Kita juga minta data itu, apakah tangki timbun yang sudah digunakan selama puluhan tahun tersebut sudah pernah diganti atau belum. Nanti Senin depan, (14/4), kita tunggu data itu sekaligus melakukan investigasi langsung dengan pihak ketiga,” ujar Adi.

Dalam investigasi ini, Adi mengatakan pihaknya tidak akan mempercayakan kepada Patra Niaga begitu saja, tapi juga akan menggandeng dari pihak eksternal.

“Dalam investigasi ini Komisi II juga akan menggandeng dari pihak eksternal Patra Niaga, seperti dinas terkait maupun laboratorium. Hal ini untuk membandingkan dengan hasil investigasi yang dilakukan oleh pihak internal Patra Niaga, nanti kita akan lihat hasilnya,” pungkas Adi