Suara Indonesia-News.Com, Langsa-Aceh – TNI Angkatan Laut (Lanal) Kuala Langsa, sesuai perintah Dan Lanal Lhokseumawe, berhasil membebaskan dua orang nelayan dari sekapan Perompak di Laut adalah korban tersebut warga Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang di minta tebusan oleh penyandera dan menguras harta nelayan sedang beraktifitas di perairan Aceh.
Hal tersebut dikatakan Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Agus Dwi Laksana Putra melalui Pasi Intel Kapten Laut Septo Harmoko yang di konfirmasi Wartawan. Saat berada di Pos TNI AL Kuala Langsa. Jum’at (27/2).
Melalui keterangan Pasi Intel Kapten Septo Harmoko, kronologis perompakan di perairan tersebut korbannya Anak Buah Kapal (ABK) kapal nelayan, terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Senin lalu” Yakni, kapal Al Hapsi beserta ABK sedang meletakkan bubuh disekitar perairan kuala Langsa, tiba-tiba sebuah perahu yang tidak dikenal ditumpangi empat orang OTK merapat pada lambung kanan KM Al Hapsi tersebut.
Setelah merapat, satu orang OTK langsung mengeluarkan senjata laras panjang jenis AK 47, selanjutnya tiga rekan OTK tersebut langsung mengobrak-abrik dan mengambil peralatan KM. Al Hapsi, serta baran-barang dari KM tersebut, computer, GPS, Radio dan 100 Kg ikan hasil dari tangkapan nelayan.
Lanjut Kapten Septo, setelah dijarah barang-barang tersebut, selanjutnya pelaku meninggalkan KM Al Hapsi, namun sebelum OTK meninggalkan kapal, salah seorang OTK mengatakan. Jika ingin menebus peralatan kapal datang saja ke Panton Labu, Aceh Timur.
Dalam hal menyikapi kronologis tersebut, Pasi Intel Kapten Laut Septo Harmoko, beserta tim langsung menyisir perairan tersebut di hari berikutnya Selasa 24 Februari 2015 sekitar pukul 02.00 WIB, pada koordinat 04”54”00 LS 098”030”00” BT di perairan ujung Peureulak, Aceh Timur ke empat OTK tersebut kembali melakukan perompakan pada nelayan KM. haris dengan menyandera nahkoda Yuar,30. Warga tangkahan Sere, Kecamatan Berandan Barat, Kabupaten Langkat. Provinsi Sumatera Utara.
“ Sehingga aksi empat OTK tersebut menjarah peralatan KM. Haris berupa computer, UPS, radio, Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 35 liter dan 60 Kg ikan hasil tangkapan, sementara ABK nya dilepaskan pada pukul 18.30 WIB, setelah dilepas ABK kemudian melaporkan kejadian yang menimpa mereka kepada Posal TNI AL Pangkalan Susu” ujarnya.
Namun secara bersamaan perompakan tersebut, tiga dari empat OTK sekitar pukul 07.00 WIB pada koordinat 04”35”00” LS 098”024”00” disekitar perairan Kuala Langsa kembali melakukan aksi kejahatannya, mereka kembali melakukan perompakan terhadap kapal KM. Putra Sulung GT.6 dan menyandera nahkoda Herman,40. Dan membawa kapal tangkap ikan itu bersama dua orang sandera ke perairan Peureulak, Aceh Timur.
Aksi OTK terhadap dua orang ABK KM. Putra Sulung dititipkan pada sebuah kapal lainnya. Pada pukul 14.00 WIB. Sementara dua ABK yang dilepas langsung melaporkan kejadian itu kepada Posal Pangkalan Susu. Selanjutnya pada pukul 07.30 WIB, Herman yang sempat disandera bersama kapal Putra Sulung dan dibebaskan oleh perompak untuk kembali ke Pangkalan Susu guna mengambil uang tebusan kepada pemilik kapal.
Masih pembicaraan Kapten Septo Harmoko, selanjutnya pada hari Rabu (25/2) sekitar pukul 07.30 WIB KM. Putra Sulung yang ABK nya saudara Herman tiba di Pangkalan Susu dan didapatkan informasi dari nelayan KM. Putra Sulung korban (herman – red) di sandera di Kuala Manyak Payed, perairan Aceh Tamiang.
Berdasarkan informasi yang diterima Tim TNI AL Posko Kuala Langsa, kami langsung menyisir laut, atas perintah Danlanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Agus dwi Laksana Putra, pada hari Selasa (24/2) sekitar pukul 13.00 WIB, satuan Intel Lanal Lhokseumawe langsung meluncur ke daerah Langsa dan sekitarnya guna melakukan Puldata dan melaksanakan pengejaran.
Pada pukul 22.00 WIB, saya selaku Pasi Intel Lanal Lhokseumawe langsung meluncur ke Posal Langsa melaksanakan brifieng dan membentuk tim gabungan, yang terdiri dari personil Posal Pangkalan Susu, Posal Idi Rayuek, Aceh Timur, Posal Suruway, Aceh Tamiang dan Posal Wilayah Kuala Langsa dan juga didukung sejumlah anggota Patkamla Peudawa. Dengan menggunakan dua kapal nelayan langsung melakukan pengejaran atau penyisiran.
lanjutnya, dalam aksi penyisiran, tim kami berhasil menyelamatkan korban penyanderaan sesuai laporan di perairan kuala Manyak Payed dan Kuala Peunaga Kabupaten Aceh Tamiang, selain berhasil menyelamatkan dua Sandra dari tangan perompak tersebut, tim gabungan juga berhasil mengagalkan transaksi penyerahan uang tebusan ke tangan OTK.
Adanya kedatangan tim AL Langsa, pada saat menyelamatkan dua korban sandera tersebut, tangan korban dalam keadaan terikat, Setelah diamankan kemudian dua korban kita serahkan kepada Polisi Resor Polres Langsa.
Tim Pos AL Kuala Langsa, yang bergabung saat pembebasan dua sandera tersebut, secara kebersamaan dalam melindungi masyarakat nelayan, akhirnya ke empat OTK yang menggunakan satu pucuk senjata api jenis AK 47 langsung melarikan diri, diduga kedatangan kami sempat tercium mereka di lokasi penyanderaan tersebut. “Ucap, Kapten Septo. Yang dikutip pembicaraannya di Posal Kuala Langsa, ” Ujarnya tim kami masih melakukan pengejaran terhadap empat OTK tersebut.
Ditempat terpisah, juga ditemukan beberapa ungkapan masyarakat nelayan Musrizal,30. Warga Pulau Pusong Langsa dia sangat berterima kasih kepada Tim Marinir anggota, TNI Angkatan Laut (Lanal) Lhoksuemawe sudah melindungi warga nelayan di pesisir aceh, seperti di perairan Kuala Langsa, karena kami nelayan tidak merasa ragu dan takut lagi, bahkan kami sudah merasa nyaman menuju saat mencari nafkah untuk keluarga.(Rusdi Hanafiah).
