BOGOR, Senin (16/04/2018) suaraindonesia-news.com – Peristiwa hilangnya Ampli dan Pengeras suara kembali terjadi. Kini peristiwa menimpa salah satu masjid di kota bogor, tepatnya di Gg makam Cilendek Barat.
“Waktu shalat dzuhur Amplinya masih ada. Memasukin adzan ashar, saya agak heran awalnya. Ko di Masjid lain sudah adzan di Masjid kami belum adzan. Saya pun bergegas ke masjid, dimasjid sudah petugas yang biasa adzan kemudian saya tanya kenapa belum adzan?, katanya mic beserta amplinya hilang. Astagfirullahal adzim,” kata Ketua DKM Masjid Nurul Hasanah.
Jeda waktu kurang dari 3 jam jarak waktu dari duzhur ke ashar dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil ampli yang digunakan untuk mengumandangkan panggilan ibadah.
“Sayapun tidak habis pikir dan tidak menyangka. Hal ini bisa terjadi pada masjid kami,” tuturnya Ustad Asep Awalludin.
Baca Juga: Perkumpulan Marga Rangkuti Rencanakan Berikan Suara Kepada Dedie
Kejadian ini terdengar oleh wakil Ketua DPRD Kota Bogor Heri Cahyono dari salah satu tim Heri diwilayah Cilendek Barat, Dani menyampaikan keluh kesah dari DKM mengenai hilangnya Ampli.
“Di gg makam Cilendek Barat banyak sesepuh dan tokoh masyarakat yang saya kenal. Termasuk ketua DKM Masjid Nurul Hasanah, mendengar cerita dari Dani, saya ikut bersedih karena beberapa kali saya juga pernah melaksanakan shalat dimasjid tersebut,” ujar Heri Cahyono.
Melalui Tim Sahabat Heri Cahyono, Aris Munandar memberikan tanda kasih berupa 1 unit alat Ampli yang diterima langsung oleh Ketua DKM Masjid Nurul Hasanah di RW 05 Kelurahan Cilendek Barat, Kota Bogor.
“Saya mewakili Kang Heri Cahyono menyampaikan amanah beliau. Semoga semangat ibadah masyarakat Cilendek Barat tetap terjaga. Mohon doanya untuk kesehatan Kang Heri dan keluarga,” turur Aris Munandar kepada Ketua DKM Nurul Hasanah.
Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : Agira
Publisher : Imam
