JEMBER, Kamis (21/2/2019) suaraindonesia-news.com – Tim jelajah kebangsaan yang dipimpin mantan Ketua Mahkamah Konsitusi, Mahfud MD mampir di Stasiun Jember dan disambut oleh Bupati Jember, Faida, sore ini.
Rombongan pun langsung menggelar dialog kebangsaan yang dihadiri oleh para pihak berkepentingan (stakeholder), mahasiswa dan aktivis kebangsaan yang bertempat di ruang VIP Stasiun Jember.
Dalam paparannya, Mahfud MD mengungkapkan kerisauannya terhadap kondisi Indonesia saat ini dimana menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) semakin terpecah-belah dikarenakan perbedaan pilihan. Kondisi ini pun diperparah dengan maraknya berita tidak benar (hoax) yang bertujuan untuk menjatuhkan lawan dalam pesta demokrasi.
“Semula kita merasa risau karena Pemilu yang biasanya disebut pesta itu justru menjadi teror bagi sebagian orang, bukan lagi pesta. Karena ada orang saling membenci, saling melempar isu, entah dari kelompok manapun pokoknya dari semua saja, sehingga menimbulkan keresahan-keresahan bagi kelangsungan ikatan kebersatuan kita sebagai orang Indonesia,” terang Mahfud.
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD menerangkan bahwa visi dari Jelajah Indonesia ini memberikan pesan kepada masyarakat supaya Pemilu 2019 ini benar-benar dimanfaatkan untuk mencari pemimpin dan wakil rakyat.
“Hentikan permusuhan-permusuhan itu sampai dengan 17 april 2019 sore, kalau sudah pencoblosan, sudah tunggu, siapa yang menang kita taati. Jika ada kecurangan, sudah ada pengadilannya, sehingga kita hidup berdemokrasi ini dengan tertib. Jangan melempar hoax, mari jadikan Pemilu sebagai pesta demokrasi itu ya sebagai pesta, pesta itu tidak ada yang menakutkan,” pesannya.
Sementara Bupati Jember, Faida menyambut baik kedatangan tim Jelajah Kebangsaan di Kota Tembakau.
“Saya sangat terharu dengan jadwal yang padat, Pak Mahfud MD beserta rombongan menyempatkan mampir di Jember dan ini keputusan dadakan, ini sangat berarti untuk kita semua karena sekarang itu yang krusial adanya terganggunya rasa kebangsaan, begitu banyak orang yang menganggap hoax itu hal yang biasa, padahal itulah pemecah belah bangsa,” terang Faida.
Faida pun kemudian secara pribadi mengartikan hoax yang harus dipahami oleh masyarakat.
“Bagi saya hoax adalah kata-kata yang tidak bertanggung jawab, yang tidak bisa dibiarkan, tidak boleh dianggap remeh, harus dilawan, harus diluruskan, orang harus cerdas membedakan mana yang hoax dan mana yang fakta,” jelasnya.
Rombongan Jelajah Kebangsaan ini dimulai dari Stasiun Merak pada Senin (18/2/2019) dan akan berakhir di Stasiun Banyuwangi pada Jumat (22/2/2019) besok. Mereka menjelajah beberapa kota dengan menaiki Kereta Api Inspeksi (KAIS) New Rail One dan tidak menggangu trayek regular.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Amin
Publisher : Imam













