Tiga Ruang Kelas SDN Margantoko 1 Kecamatan Jrengik Ambruk - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
BeritaPendidikan

Tiga Ruang Kelas SDN Margantoko 1 Kecamatan Jrengik Ambruk

×

Tiga Ruang Kelas SDN Margantoko 1 Kecamatan Jrengik Ambruk

Sebarkan artikel ini
IMG 20250212 161647
FOTO : Kondisi tiga ruang kelas SDN Margantoko 1 yang ambruk karena bangunan sudah tua dan kayu kuda-kudanya patah dimakan rayap. (FT/Nor/SI)

SAMPANG, Rabu (12/2) suaraindonesia-news.com – Tiga ruang kelas SDN Margantoko 1 Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, ambruk. Kejadiannya, pada hari Senin awal Januari 2025. Penyebabnya, karena bangunan sudah tua dan kayu kuda-kudanya patah dimakan rayap.

Beruntung kejadian ambruknya tiga ruang kelas itu pada pukul 4.30 subuh. Sehingga, tidak menimpa siswa yang sedang belajar. Karena, jika melihat dari ambruknya bangunan tersebut kondisinya sangat berbahaya jika ada siswa dibawahnya.

“Tiga ruang yang ambruk itu kelas 1, 2 dan 3, dengan posisi bangunan bergandeng. Penyebabnya, karena kuda-kuda bangunan patah dimakan rayap,” jelas Kasek SDN Margantoko 1 Suranta.

Dikatakan, kondisi bangunan SDN Margantoko 1 memang sudah tua dan kayu kuda-kuda bangunan rapuh dimakan rayap. Ruang kelas yang tidak ambruk, kondisi bangunanya juga memperihatinkan dan berpotensi ambruk juga.

“Sejak dulu ruang kelas di SDN Margantoko 1 hanya memiliki 5 ruang dan tidak ada ruang guru. Setelah kejadian tiga ruang kelas ambruk, kelas 1, 2 dan 3 dijadikan satu dengan belajar secara melantai digedung perpustakaan yang juga sebagai ruang guru,” jelasnya dengan rasa prihatin.

“Sudah tidak ada pilihan dan tempat lagi. Kondisi gedung perpustakaan yang dijadikan tempat tiga ruang kelas dan ruang guru juga memperihatinkan. Plafonya juga ambrol karena kayunya dimakan rayap,” imbuhnya sedih.

Terakhir ia mengatakan, hanya kelas 6 yang ruangnya sendiri tapi dengan kondisi bangunan memperihatinkan dan menunggu ambruk. Sementara kelas 4 dan 5 satu ruang kelas disekat menjadi dua.

“Tapi dengan kondisi bangunan lebih parah lagi, karena semua kayu dimakan rayap termasuk kusen pintu dan jendela. Jadi guru dan siswa saat kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan rasa takut dan was was. Sehingga, jika ada hujan lebat dan angin siswa segera dipulangkan,” pungkasnya.