Reporter : Liq
Sumenep, Senin 7/9/2016 (Suaraindonesia-news.com) – Tawuran yang terjadi di SMAN 1 Gapura, Sumenep, Madura, Jawa Timur, penyebabnya diketahui hanya karena persoalan saling ejek antar siswa yang berujung pada tawuran.
Menurut Drs. Rafiudin, wakil kepala sekolah (waksek) SMAN 1 Gapura, kejadian ini berawal saat adanya permasalahan sesama siswa SMAN 1 Gapura.
“Awalnya terjadi di Jalan Raya depan sekolah sudah kami lerai bersama anggota polsek gapura, semua siswa kami suruh pulang, Alhamdulillah anak-anak pulang semua,” terang Rafiudin, Rabu (7/9/2016).
Namun, lanjut Rafiudin, setelah pulang ditengah jalan ternyata mereka terjadi lagi percekcokan di jalan raya Gapura tepatnya di Desa Baban, Kecamatan Gapura.
“Itu diluar kemampuan kami, saya kira kejadian tawuran itu sudah selesai, sebab, saya sudah pisah semua pihak siswa dari batang-batang suruh pulang sedangkan yang anak baban juga sudah pulang otomatis kan saya pulang,” ujarnya.
Ia menambahkan, ternyata saat ia perjalan pulang pas di Desa Paberasan tiba-tiba mendapat telpon bahwa terjai lagi tawuran di desa baban. Imbuhnya.
Disinggung mutif tawuran yang sempat dikabarkan karena gara-gara wanita, Rafiudin membantah, menurutnya, mutif tawuran karena salin ejek.
“Kemarin awalnya saling ejek antara siswa ke siswa, disitulah salah satu siswa tersinggung pas terjadi tauran, saya tidak menutup-nutipi saya apa adanya mas,” terangnya.
Menurutnya, mereka yang tauran kemarin akan di kasik sangsi dan dari pihak sekolah kordinasi dengan pihak polsek supaya siswa yang terlibat tauran diberi pengarahan.
“Sekolah akan memberikan sangsi skorsing maksimal 1 minggu untuk pembinaan, mereka tetap masuk sekolah tetapi mereka yang di skorsing tidak bisa masuk kelas, mereka akan dibina diruang bimbingan konseling (BK),” tukasnya.












