Terkendala Arus Listrik, Produksi Es Batang di PPI Ujong Serangga Tak Maksimal - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
PeristiwaTeknologi

Terkendala Arus Listrik, Produksi Es Batang di PPI Ujong Serangga Tak Maksimal

×

Terkendala Arus Listrik, Produksi Es Batang di PPI Ujong Serangga Tak Maksimal

Sebarkan artikel ini
IMG 20170724 153231
Akibat pemadaman listrik oleh PLN, produksi Es batang di gudang PPI ujong Serangga berlubang-lubang. Foto: Nazli/SI

RABU, Senin (24 Juli 2017) suaraIndonesia-news.com – Produksi Es batang untuk pendinginan ikan oleh para nelayan di Aceh Barat Daya (Abdya) di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) ujong serangga Susoh, terganggu akibat arus listrik yang tidak maksimal, sehingga kualitas Es batang banyak terdapat lubang dan tidak memenuhi standart yang diinginkan para nelayan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Abdya Mukhlis Md melalui Kabid UPTD Ari Gunawan kepada SuaraIndonesia-news.com mengatakan, produksi Es batang setiap hari dibutuhkan oleh para nelayan yang melaut, namun Es batang yang dibutuhkan tentunya berkualitas yang maksimal.

“Akibat pemadaman listrik oleh pihak PLN Blangpidie yang dilakukan setiap hari Sabtu dan minggu dengan alasan pekerjaan, berdampak terhadap kualitas pendingin Es, sehingga para nelayan terpaksa memasok Es dari Kabupaten Aceh Barat, Melaboh,” sebut Ari Senin (24/7/2017) di blangpidie.

Baca Juga :  Tak Puas Dengan 6 Istrinya, Seorang Bapak Tega Perkosa Anak Kandung Sendiri

Disebutkan Ari, pabrik pendingin Es batang hanya ada satu di Abdya, dengan kebutuhan Es setiap harinya mencapai 1200 batang, hanya mampu diproduksi hingga 600 batang setiap harinya oleh pendingin Es yang ada di abdya saat ini, selebihnya para nelayan memasok dari Melaboh dengan harga yang tergolong tinggi.

“jika kualitas es tidak maksimal, maka para nelayan tidak membeli es di gudang kita, hanya para pemuge dan gudang penyimpan ikan hasil tangkapan yang bisa menggunakan es yang berlobang itu,” kata Ari.

Baca Juga :  Para Keuchik Diingatkan, Hati-Hati dengan Dana Desa

lanjut Ari, arus listrik yang dibutuhkan untuk pendinginan Es batang sangatlah tinggi, dalam produksi 1×24 jam membutuhkan arus yang cukup maksimal, jika ada pemadaman otomatis kualitas Es terganggu dan banyak yang berlobang.

“Selain berdampak terhadap kualitas es batang juga berpengaruh terhadap tersendatnya setoran PAD ke kas daerah, biasanya setiap bulan mencapai 50% dari hasil penjualan Es, untuk bulan ini hanya 40% saja,” demikian pungkas Ari.(Nazli)