REMBANG, Selasa (4/2/2020) suaraindonesia-news.com – Salah satu tiang penyangga jembatan penghubung antara Desa Ngemplakrejo dan Desa Pragen, Kecamatan Pamotan, Rembang, Jawa Tengah ambruk. Hal ini membuat beberapa masyarakat dan pengendara yang melewati jembatan tersebut merasa was – was.
Meskipun jembatan tersebut masih bisa dilalui oleh kendaraan bermotor, salah satu warga Desa Pragen, Sigit mengungkapkan setelah robohnya salah satu tiang penyaga jembatan tersebut membuat masyarakat yang melintasi jembatan merasa was – was.
“Saya setiap hari melewati jembatan ini untuk pergi ke sawah, saya juga was – was kalau nantinya terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Camat Pamotan, Mahfud saat dihubungi mengatakan perihal robohnya salah satu tiang penyangga jembatan tersebut yang terjadi pada hari Minggu malam. Dikarenakan tanah yang berada dibawah pondasi tiang penyaga tergerus air. Sehingga membuat pondasi tiang penyaga akhirnya roboh.
“Kondisi air sungai tersebut sebenarnya tidak deras, hanya sedikit air yang mengalir dari guyuran hujan waktu lalu. Faktor usia juga menjadi salah satu penyebabnya,” ungkapnya.
Mahfud menambahkan jembatan penghubung antar desa tersebut sebelumnya dijadikan lintasan truk pengangkut hasil panen warga setempat, namun karena saat ini kondisinya hanya tersisa dua tiang penyaga, sementara kendaraan berat dilarang melintas.
“Pihak kami sudah melaporkan ke Bapak Bupati dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dan tim dari DPU sudah terjun ke lokasi. Karena pada saat kami ke lokasi pada hari Senin (27/1) lalu kondisinya mengkhawatirkan kemudian kami tutup sementara, apakah nantinya ditutup permanen atau masih bisa dilalui kendaraan itu kan barus dilihat,” jelasnya.
Dalam waktu dekat tiang penyangga yang roboh akan dibersihkan terlebih dahulu sebelum dibuatkan tiang penyangga yang baru.
Reporter : Minan
Editor : Amin
Publisher : Oca
