Tergerus Air Bengawan Solo, Jembatan Penghubung Dua Desa di Cepu Longsor

oleh -316 views
Jembatan Penghubung Dua Desa di Cepu yang Longsor Karena Tergerus Air Bengawan Solo. Rabu (14/03/2018).

BLORA, Kamis (15/3/2018) suaraindonesia-news.com – Jembatan Penghubung Dua Desa Ngloram dan Gadon Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Povinsi Jawa Tengah, Rabu (14/3) longsor kebawah sepanjang Daerah Aliran Bengawan solo memanjang hingga 250 Meter memutus Kebawah bantaran Bengawan Solo.

Penyebab utama longsornya Jembatan penghubung dua Desa tersebut diduga karena curah hujan yang tinggi, air Bengawan pasang dengan derasnya arus sehingga longsor dan menyebabkan badan dan tumpuhan Jembatan ambles kebawah.

Sementaran saat ini kedua Desa tersebut harus menunggu percepatan perbaikan Jembatan.

Teguh Wiyono, Kepala Bidang Binamarga wilayah II Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Menyampaikan rencana jangka pendek yang akan dilakukan alternatif sementara dengan membuat jalan emergensi.

“Sedikit banyak Jalan Pertolongan yang sifatnya emergensi bisa untuk membantu sirkulasi kendaraan bisa melintasi, sebab kategori jalan ramai,” Jelasnya, Kamis (15/3).

Ia menyampaikan jalan darurat itu berupa gorong-gorong yang rencananya ditutup degan pasir dan batu. Dilihat dari kondisi lapangan, kata dia, potensi daerah longsornya sepanjang 250 meter.

Karena Menutnya bangunan tersebut belum maksimal karena termasuk anggaran sisa tahu 2017 lalu.

“Kena keterbatasan dana, kita aplikasinya dana yang ada,” terangnya.

Longsor yang mengakibatkan plengsengan ambrol karena factor alam.

“Krena intensitas hujannya tinggi dan di pinggir Bengawan solo, yang kita tahu fluktuasi airnya besar,” Imbuhnya.

Untuk melakukan perbaikan longsor tersebut secara tuntuas Direncanakan butuh anggran Rp10-15 Milyar. Dengan melihat lebar longsor mencapai kurang lebihnya 15 m.

“Sebab ini juga ada kepentingan dari Daearah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, kata dia, jadi harus dua komponen yang bermain di sini,” terangnya.

“Pemkab dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) bengawan solo,” katanya menambahkan.

Sementara Sumarno, Kepala Desa Gadon, menyampaikan peristiwa itu terjadi Rabu (14/03) diperkirakan pukul 16.00 WIB. Peristiwa longsornya bantaran bengawan solo di wilayahnya itu disebabkan gerusan air bengawan solo, setelah sehari sebelumnya tinggi muka air mengalami peningkatan cukup signifikan.

“Sebenarnya sudah banyak pihak yang membicarakan potensi longsor lokasi itu. Dan hari ini ternyata menjadi kenyataan,” ujarnya.

Pekerjaan yang menghabisakan anggaran sekira Rp400 juta dari APBD Perubahan tersebut, menurutnya, belum ada satu tahun diselesaikan.

“Kurang lebih 6 bulanan, wong baru anggaran perubahan 2017 kemarin kok, Mas,” tuturnya.

Nampak dalam peninjaun Jembatan kedua Desa tersesebut Teguh Wiyono, Kepala Bidang Binamarga wilayah II Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Forkonpimcam Camat Cepu Djoko Sulistiyono Beserta Rombongan dan Kapolsek Cepu AKP Slamet Riyanto SH. MH beserta Rombongan.

Reporter : Lukman
Editor : Amin
Publisher : Imam

Tinggalkan Balasan