SAMPANG, Rabu (29/10) suaraindonesia-news.com – Ada yang menarik saat aksi demo ribuan massa dari semua desa Kabupaten Sampang, di depan kantor DPRD Sampang, Selasa (28/10), menuntut pelaksanaan Pilkades Tahun 2026 dan sempat ricuh. Sosok Wabup Sampang Ra Mahfud, yang hadir menemui dan menenangkan massa justru di dampuk menjadi Bupati Sampang selanjutnya.
Kejadian itu terjadi, setelah massa aksi kecewa dan sempat ricuh karena Ketua DPRD Rudi Setiawan tidak menemui mereka. Hadirnya sosok Wakil Bupati (Wabup) Ra Mahfud, yang menemui massa menjadi penyejuk dan massa bisa tenang.
Maghnet Ra Mahfud, menjadi penyejuk dan massa aksi yang sudah mulai beringas jadi tenang. Massa yang datang dari semua desa di Kabupaten Sampang ini, seperti di datangi sosok kyai nya sendiri. Sehingga, setiap perkataan yang disampaikan pada ribuan massa dijawab serentak dengan enggi (iya, red).
Karuan, kesejukan dan ketenangan massa aksi demo di depan kantor DPRD Sampang, setelah ditemui Wabup Ra Mahfud, membuat petugas kepolisian yang menjaga jalannya aksi demo jadi ikut tenang dan tidak tegang. Sebelumnya, sempat terjadi kericuhan karena massa beringas.
Korlap aksi menyampaikan semua tuntutannya. Salah satunya, agar DPRD Sampang pada Tahun 2026 menganggarkan Pilkades dan pelaksanaannya juga pada Tahun 2026. Pada kesempatan itu, korlap aksi juga menyampaikan ada 3 orang pendemo dilarikan ke RSUD Sampang, karena kepalanya bocor terkena pukulan aparat dan gas air mata.
“Saya mohon agar mereka diperhatikan dan selesai aksi demo bersama sama menjenguk ke RSUD Sampang. Kami khawatir dinilai tidak bertanggung jawab, karena yang mengajak mereka turun aksi saya,” ucapnya.
“Dan yang terakhir saya sampaikan Ra Mahfud Bupati Sampang selanjutnya,” teriaknya dengan lantang dan disambut dengan kalimat setuju dari ribuan massa yang hadir dari seluruh desa Kabupaten Sampang.
Sementara Wabup Ra Mahfud menyikapi tuntutan massa aksi demo, menjawabnya dengan tenang dan berwibawa. Ia berpesan pada ribuan massa, agar mendoakan semoga ada jalan keluar yang baik untuk masyarakat terkait pelaksanaan Pilkades Tahun 2026.
“Karena ada debunah guru (ada pesan dari guru, red), jangan hanya mencangkul tanah atau bumi tapi cangkul langit juga,” pungkasnya.
