SUMENEP, Sabtu (03/08) suaraindonesia-news.com – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tercatat sebagai wilayah dengan tingkat inflasi tertinggi di provinsi tersebut, mencapai 3,45 persen pada Juli 2024.
Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan diumumkan pada Sabtu, 3 Agustus 2024 yang dirilis media detikjatim Sabtu (3/8/2024).
Menurut Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli, inflasi tahunan tertinggi di Jawa Timur terjadi di Sumenep, yang mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,80. Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Kota Kediri dengan angka 1,53 persen dan IHK sebesar 105,66.
Menanggapi situasi ini, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sumenep, Dadang Deddy Iskandar, menyatakan bahwa pihaknya tengah berupaya keras untuk mengatasi inflasi, terutama melalui pengelolaan ketersediaan pangan.
Baca Juga: Kematian Misterius Seorang Pria di Sumenep, Polres Sumenep Selidiki Dugaan Pembunuhan
Ia menekankan pentingnya koordinasi dengan berbagai pihak di sektor pangan agar harga tetap terjangkau bagi masyarakat.
“Untuk menjaga stabilitas harga, kami berkoordinasi dengan Dinas Pertanian melalui Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) di beberapa wilayah,” ujar Dadang.
CPP adalah stok pangan yang disimpan untuk keperluan darurat dan antisipasi gejolak harga, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022.
Baca Juga: Renovasi SDN Karangduak I di Sumenep Menuai Sorotan Wali Murid
Dadang juga menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan Operasi Pasar (OP) sebanyak empat kali dalam sebulan untuk komoditas seperti minyak goreng, gula, dan beras guna menstabilkan harga.
“Stok ketersediaan pangan di Sumenep masih aman, dan kami berharap masyarakat tidak panik membeli,” tutupnya.
Pemerintah kabupaten (Pemkab) Sumenep berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas harga dan mencegah inflasi berkepanjangan.
Reporter: Ari
Editor : Amin
Publisher : Eka Putri
Respon (1)
Komentar ditutup.