Telan Milyaran Dana APBD “Spirit Budaya” Tuai Kecaman Banyak Pihak - Suara Indonesia
Example floating
Example floating

Telan Milyaran Dana APBD “Spirit Budaya” Tuai Kecaman Banyak Pihak

×

Telan Milyaran Dana APBD “Spirit Budaya” Tuai Kecaman Banyak Pihak

Sebarkan artikel ini
purwakarta 450 100

PURWAKARTA, Suara Indonesia-News.Com – Sekretaris DPC Demokrat Kab Purwakarta, Nanang Purnama, SE sangat menyayangkan dengan adanya acara Purwakarta Spirit Budaya. menurutnya, acara tersebut tidak berbanding lurus pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Purwakarta,Terutama yg berasal dari sektor pariwisata dan bertambahnya investor ke Purwakarta.

”Rangkaian kegiatan tersebut menyerap biaya yang sangatlah besar dari dana APBD dan sangat salah sasaran,secara tidak langsung kita malah mempromosikan budaya dari negara lain atau dari daerah lain”,ujarnya.

Menurutnya lagi, acara yang dibalut dengan nama Purwakarta Spirit Budaya  hanya merupakan pemborosan dan pencitraan yang menggunakan dana APBD.

”Karena tidak signifikan dengan pendapatan,saya berani cek kenaikan PAD purwakarta bukan dari datangnya investor dan meningkatnya kunjungan wisata ke purwakarta, Jadi tidak berdampak positif pada PAD”,terangnya.

Lanjut nanang,acara ini juga lebih boros dari pada acara ulang tahun kemerdekaan,ini menandakan Pemerintahan Purwakarta lebih mementingkan kedaerahan daripada rasa kebersamaan  dalam konteks nasionalisme.

Baca Juga :  Ops Bersinar, Polisi Amankan Satu Orang Penghuni Kos Jalan Gusdur

”Bisa dibilang rasa nasionalisme yang memudar dan minim makna kenegaraan yg dulu diperjuangkan para pejuang untuk mempersatukan daerah – daerah menjadi suatu negara”,imbuhnya.

Senada dengan Nanang, Hikmat Ibnu Aril selaku Ketua Gerakan Moral Masyarakat Purwakarta (GMMP), menegaskan agar praktik praktik politik pencitraan atau pencitraan politik harus segera dihentikan.

”Hentikan politik pencitraan dan pencitraan politik, sebab tugas pokok dan fungsi dari pejabat pemerintah adalah melayani  masyarakat dan bukannya malah merugikan masyarakat. Pejabat pemerintah seyogyanya menjadi pelayan publik dan bukan sebagai majikan publik, Akibat dari politik pencitraan dan politik pencitranyang berlebihan ini,maka percaturan politik akan semakin tidak mendidik,”ujarnya.

Baca Juga :  Dukung Hukuman Kebiri Kimia Bagi Predator Seksual Anak, Ketua DPRD : Bisa Bikin Efek Jera

Dalam konteks peringatan hari jadi purwakarta, harusnya dapat dirasakan seluruh masyarakat purwakarta, perayaan tersebut tidak berpusat di pusat kota, seperti yang selama ini sering dilakukan, tapi baiknya dilaksanakan ditiap kecamatan.

Popularitas memang diperlukan,tapi apakah hal tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap taraf kehidupan masyarakat?, menurut nya akan lebih bermanfaat kiranya bila dalam rangka hari jadi Purwakarta berkenaan langsung dengan kebutuhan warga. Misal pengadaan air bersih bagi warga yang saat ini memang  tengah  mengalami kesulitan untuk mendapatkannya,dan mencari solusi agar di daerah yang setiap tahunnya mengalami kekeringan tidak terjadi lagi di tahun berikutnya.

Aril menambahkan, untuk pembangunan infrastruktur Kabupaten Purwakarta sudah cukup baik.Yang kini harus diperhatikan oleh pemerintah adalah bagaimana caranya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat secara merata.(And)