PROBOLINGGO, Minggu (20/12/2020) suaraindonesia-news.com – Wali Kota Probolinggo Jawa Timur, Hadi Zainal Abidin setelah live streaming dan zoom meeting sosialisasi Surat Edaran (SE) yang baru nomor 066/5647/425.106/2020 pengganti SE yang lama nomor 066/1699/425.106/2020, tentang pembatasan jam operasional Toko Modern, Swalayan, Mal, Kafe, Restoran, Kuliner, Toko Kelontong Serta Kuliner UMKM (PKL) dalam upaya menekan lonjakan dan penyebaran Covid-19, di akun medsos Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo Sabtu (19/12) sore, pada malam harinya (Sabtu malam) langsung memimpin Operasi Yustisi Protokol Kesehatan (Prokes) bersekala besar di Bundaran Gladak Serang, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran.
Kegiatan operasi prokes bersekala besar yang melibatkan TNI – POLRI, Sat Pol PP dan instansi terkait tersebut dilakukan dalam upaya menekan lonjakan dan penyebaran Covid-19 di wilayah kota probolinggo, yang mana pada dua bulan terakhir ini jumlah pasien terkonfirm positif melonjak secara drastis.
Dalam opererasi tersebut sebanyak 47 orang terjaring karena tidak memakai masker dan bergerombol. Mereka yang terjaring tidak lagi dikenakan sanksi denda atau sanksi sosial seperti sebelumnya. Namun mereka langsung di Swab Rapid Antigen ditempat oleh petugas yang memang sudah disiapkan. Dari 47 orang yang Swab Rapid Antigen tersebut diketahui 2 (dua) orang hasil Swab Rapid Antigen dinyatakan positif.
“Tindakan ini kita lakukan karena melihat banyaknya masyarakat yang tidak mau disiplin menggunakan masker, tidak tertib, dan sering bergerombol (berkerumun), tidak menjaga jarak,” ujar wali kota.
Ia sebutkan, operasi yustisi prokes malam ini, yang kita pusatkan di Bundaran Gladak Serang, yang terjaring ada 47 (empat puluh tuju) orang. Mereka ada yang dari Kota Probolinggo dan ada yang dari Kabupaten Probolinggo.
“Mereka yang terjaring langsung kita lakukan Swab Rapid Antigen. Dan hasil swab rapid antigen, dari 47 orang tersebut ada 2 (dua) orang yang hasil swabnya dinyatakan positif,” sebutnya.
Menurutnya, dilihat dari hasil swab tersebut menunjukkan bahwa situasi pandemi ini memang harus ada perhatian bersama. Karena mereka berkumpul dengan teman-temannya sehingga mereka lalai.
“Padahal ancaman terpaparnya wabah Covid-19 ini nyata-nyata ada dihadapannya,” ungkap wali kota yang lebih akrab disapa oleh warganya dengan sebutan Habib Hadi ini.
Dia jelaskan, bahwa 2 orang yang hasil swab rapid antigen positif itu satu warga kota probolinggo, dan satu orang warga Desa Kedungdalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.
“Untuk yang warga Kabupaten kita teruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, yang warga kota langsung kita lakukan perawatan, kita serahkan ke Dinas Kesehatan Kota untuk mengambil langkah-langkah sesuai dengan SOP yang ada,” jelas Habib Habib Hadi.
Perlu kita tegaskan, bahwa operasi seperti ini akan terus kita lakukan. Nanti razia bukan lagi menunggu yang lewat. Namun saat hunting melihat ada warga yang tidak pakai masker langsung kita tindak.
Saya ingin di kota probolinggo warganya semua disiplin. Apabila masyarakat disiplin menggunakan masker, aktifitas bisa normal seperti biasanya. Sehingga tidak ada kekuatiran lagi.
“Karena obat yang paling mujarab untuk terhindar dari wabah corona adalah menghindari orang-orang yang terpapar dan selalu memakai masker. Itu yang kita harapkan,” terangnya.
Operasi seperti ini akan terus kita lakukan sampai masyarakat tumbuh kesadaran. Kalau masyarakat dengan adanya operasi ini sudah sadar, dari pada terjaring dan di swab ya disiplin pakai masker saja, tegas Habib Hadi.
“Operasi seperti ini selanjutnya kita akan menyasar tempat-tempat lain, seperti kafe, restoran, swalayan dan lainnya. Tujuannya untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di Kota Probolinggo,” pungkas orang nomor satu di kota mangga ini.
Reporter : Singgih Widjanarko
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful













