SUMENEP, Senin (19/12/2022) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat sejak awal tahun 2022 telah mencanangkan program seragam gratis untuk Sekolah Dasar (SD) sederajat.
Hal itu menjadi semangat Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, untuk memperdayakan penjahit lokal setelah sekian lama dilanda pandemi Covid-19.
Hanya saja, program ini malah tidak terlaksana sepenuhnya. Penyebabnya, karena ada beberapa faktor yang ternyata terjadi di luar perkiraan pengelola, yakni Disdik Sumenep.
Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra mengatakan, jika setiap program tidak akan berjalan seratus persen. Baik karena manusia itu sendiri, menurutnya hal ini adalah sesuatu yang biasa. Ia pun mengakui jika memang masih banyak kekurangan dalam program gratis tersebut.
“Program itu memang dari awal niat baik Bupati untuk memperdayakan penjahit lokal, tentu kita dukung penuh niat baik beliau agar dapat berjalan lancar, baik dan benar. Kalau kita memang selalu berkomitmen untuk kesejahteraan masyarakat, cuma memang sering ada kendala-kendala di luar perkiraan kami,” kata Agus saat diwawancara wartawan, Senin (19/12).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, salah satu kendala mendasar pada program tersebut adalah tidak rampungnya data valid siswa.
Menurut Agus, hal tersebut tentu berkaitan dengan jumlah siswa yang akan menerima seragam gratis tersebut.
“Karena masih menunggu data siswa yang belum valid, karena itu berkaitan dengan size (ukuran) seragam yang akan dibuatkan,” jelas Agus.
“Data siswa itu valid di bulan Agustus, karena data siswa yang kita tunggu juga dari sekolah yang berada di bawah naungan Kemenag. Karena kalau kita berdasarkan perkiraan data siswa dan ukurannya, kasihan yang akan pakai seragam itu, takutnya kekecilan atau jumlah seragamnya kurang, makanya kita valid-kan terlebih dahulu, biar sesuai dengan kebutuhan siswa,” kata Agus menambahkan.
Meski begitu, pihaknya optimis pada program seragam gratis berikutnya akan melibatkan penjahit-penjahit lokal, serta mengevaluasi kekurangan program yang membantu siswa tersebut.
“Semoga lebih baik lagi,” singkatnya.
Sebelumnya, Agus menyebut, jika bahan kain seragam gratis yang akan dipakai para siswa nantinya memiliki kualitas bagus.
“Minimal setara dengan kualitas merek TELADAN,” ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Babur Rahman sebagai pengelola. Dimana, bahan kain program seragam gratis yang digunakan memang ‘lumayan’ bagus setara dengan merek yang biasa dijajakan di toko.
“Sesuai klausal kontrak, bahwa bahan yang digunakan harus bagus, setara dengan seragam merk TELADAN. Untuk memastikan kualitas kain dari seragam tersebut, maka harus di Lab terlebih dahulu,” tandasnya.
Reporter : Inyoman
Editor : M Hendra E
Publisher : Nurul Anam