Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Tanggapan Badan Geologi Terkait Peristiwa Gempa Bumi di Sorong

Avatar of admin
×

Tanggapan Badan Geologi Terkait Peristiwa Gempa Bumi di Sorong

Sebarkan artikel ini
Tim Badan Geologi Bandung dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
Tim Badan Geologi Bandung dari (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

RAJA AMPAT, Suara Indonesia-News.Com – Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dari Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia mengutus empat orang personilnya antara lain, Dr.Supartoyo selaku Kepala Tim, dan tiga orang anggotanya, Drs.Cecep Sulaeman, M.Si, Rana Suparan, Deden Junaedi.

Empat orang personil dari Badan Geologi tersebut melaksankan tugasnya sejak, Sabtu (26/9/2015) dan berakhir masa tugasnya,Sabtu (3/10/2015), tugas mereka dalam rangka kegiatan tanggap darurat Gempabumi di Sorong yang terletak di Provinsi Papua Barat.

Dr.Supartoyo Kepala tim Kegiatan tanggap darurat dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung menuturkan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG dan USGS Amerika Serikat.

Gempa Bumi terjadi pada hari Kamis tanggal 24 September 2015 pukul 22:53:28 WIB, pusat Gempa Bumi terletak di 31 km Timur Laut Sorong, Papua Barat.

Baca Juga :  Peringati HUT Deli Serdang, Korwil Sekolah Dasar Tanjung Morawa Gelar Istigasah, Zikir dan Khataman

Menurut BMKG pusat Gempa Bumi berada di laut pada koordinat 0.59 derajat LS dan 131.27 derajat BT, dengan magnituda 6.8 SR pada kedalaman 10 km, ujar Supartoyo,saat dikonfirmasi Suara Indonesia di Hotel Imelda Waisai Raja Ampat pada, Rabu (30/9/2015) pukul, 22.30 WIT.

Sementara  menurut inormasi yang didapatkan Badan Geologi dari USGS Amerika Serikat, pusat Gempa Bumi berada pada koordinat 0.629 derajat LS dan 131.255 derajat BT, dengan magnituda 6.6 Mw pada kedalaman 24.1 km.Supartoyo menambahkan, penyebab terjadinya Gempa Bumi diperkirakan berasosiasi dengan patahan Sorong Timur dan Penunjaman Papua Utara yang terletak  di Provinsi Papua Barat.

Menurut informasi dari BMKG Gempa Bumi tersebut dirasakan dengan intensitas mencapai skala IV-V dan informasi yang didapatkan Badan Geologi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Humasnya, Sutopo Purwo Nugroho,terdapat 17 orang luka berat, 45 orang luka ringan, dan sekitar 200 rumah rusak.Demikian dikatakan Dr.Supartoyo terkait tanggapan kejadian Gempa Bumi di Timur Laut Sorong, Papua Barat.

Baca Juga :  Plengsengan Ambrol, Jembatan Nyaris Runtuh, Kendaraan Dilarang Melintas

Sesuai dengan dengan rekomendasi, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Pemerintah Daerah dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai Gempa Bumi yang diikuti oleh tsunami.

Walau demikian masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian Gempa Bumi susulan,yang energinya lebih kecil dari Gempa utama.Di informasikan Gempa Bumi yang terjadi di Sorong termasuk Raja Ampat pada, Kamis (24/9/2015) pukul 24:53:28 WIT tidak menimbulkan tsunami, walaupun Gempa Bumi tersebut berlokosi di laut, pungkasnya.(Zainal)