SUMENEP, Jum’at (24/2/2017) suaraindonesia-news.com – Ketua Dewan Dakwah Indonesia Dr Anwar Lutfi menilai, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur, A. Shadik cuci tangan terkait beredarnya bingkisan salib yang berbau misionaris yang dikirim ke sekolah dasar negeri (SDN) dengan modus sosialisasi wawasan kebangsaan.
Terbukti, saat dilakukan pembongkaran bingkisan di Mapolres Sumenep, Jum’at, 25 Februari 2017, orang nomor satu di lingkungan Disdik itu tidak hadir meskipun diundang.
“Dengan tidak hadirnya Kepala dinas (A. Shadik, red), merupakan bentuk penghianatan,” kata Ketua Dewan Dakwah Indonesia Dr Anwar Lutfi, saat ditemui di Mapolres Sumenep.
Seharusnya kata Anwar, sebagai pejabat negara harus bertanggung jawab dengan beredarnya barang itu, karena meresahkan masyarakat.
“Ini bukan cuma lepasa tangan, tapi cuci tangan, Apalagi, Disdik telah memberikan izin kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan,” ujar Anwar.
Sementara Kepala Disdik Sumenep, A. Shadik membenarkan jika dirinya tidak menghadiri undangan itu, karena bersamaan dengan agenda ke dinasan. Namun, dirinya menolak untuk diwawancarai sejumlah wartawan.
“Itu kan sudah kemarin, jadi tidak usah lah masih sibuk,” katanya saat ditemui di kantornya.(Zaini)