Tahun Baru 2016, Momen Tepat Untuk Move On - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Peristiwa

Tahun Baru 2016, Momen Tepat Untuk Move On

×

Tahun Baru 2016, Momen Tepat Untuk Move On

Sebarkan artikel ini
IMG 20160101 023854
Reporter : Hasan
Surabaya, Suara-Indonesia-News.Com – Pergantian tahun dari 2015 ke 2016 di Surabaya tepatnya di sekitaran Balai Kota dibanjiri manusia. Hampir 1Km sepanjang jalan menuju Balai Kota Surabaya kemacetan panjang terjadi, karena yang meramaikan tahun baru di kota bersejarah ini tidak hanya warga lokal Surabaya namun semua warga Indonesia ini dipastikan ada dan ikut meramaikan malam tahun baru, Jum’at (01/01/2016).
Terbukti tidak hanya di Balai Kota saja, namun di berbagai tempat ramai orang yang ingin merayakan tahu baru, seperti di Taman Pelangi, Taman Bungkul dan lain sebagainya.
Saat menjelang detik-detik tahun baru akan datang, tepatnya pukul 00.00 Wib seperti biasa, akan ada instruktur dan diikuti semua yang ada ditempat itu, yang menghitung waktu dengan pola terbalik yaitu dari angka 10 ke angka 1, dan ditiupnya terompet secara bersamaan dengan dentuman atau bunyi kembang api, sehingga terlihat indah suasana dilangit Surabaya seperti di Balai Kota ini.
Ketika ditanya soal apa makna dari perayaan tahun baru ini, jawabannya cukup bervariasi, ada yang hanya ikut-ikutan, ada yang mengaku memamfaatkan momen bersama keluarga, bersama pacar bagi anak muda dan sebagainya, namun ada jawaban yang perlu dijadikan tauladan bagi masyarakat yang merayakannya, seperti salah satu warga yang juga mahasiswa di perguruan tinggi di Kota Surabaya asal madura yang menyebut dirinya Inang (19), dengan perayaan tahun baru ini dirinya harus Move On, dan bisa lebih baik lagi dari tahun sebelumnya, yang membuat dirinya menjadi orang berguna bagi orang lain.
“Ya move on, dan bisa nantinya menjadi orang berguna tidak hanya bagi diri saya, tapi untuk orang lain juga”. Paparnya.
Ditempat yang sama, Nando (26) warga asal Sumatera Barat ini, merayakan tahun baru untuk mengintropeksi diri, sehingga lebih dewasa dan lebih matang dalam menjalani hidup, paling tidak mampu membentengi diri dari hal-hal keji, seperti bergaul dengan baik, tidak terkontaminasi atau tidak terjerumus kepada gaya hidup gemerlap, pergaulan bebas dan utamanya membentengi diri dari Narkoba.
“Tidak hanya merayakan secara seremonial, harus bisa intropeksi diri, sebisa mungkin jauh dari pergaulan bebas, terutama membentengi diri dari Narkoba”. Pungkasnya
Namun yang perlu di apresiasi dalam perayaan malam tahun baru di Surabaya ini, meskipun ramai dan padat sepanjang jalan tapi tetap kondusif dan tetap dalam penjagaan aparat kepolisian, dikarenakan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.