SUMENEP, Selasa (22/2/2022) suaraindonesia-news.com – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlement (GEMPAR) lurug Kantor Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur. Selasa (22/2).
Kedatangan sejumlah massa untuk menagih 8 (lapan) janji politik Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah.
Muhammad Nur sebagai koordinator lapangan (Korlap) menyampaikan dalam orasinya, bahwa kepemimpinan Bupati Sumenep sudah genap satu tahun sejak dilantik namun Gempar menilai 8 janji politik yang pernah di janjikan kepada warga Sumenep belum satupun yang benar-benar terlihat.
“Salah satu janji politik Bupati yaitu tentang pemerataan pembangunan terutama di Kepulauan, namun sampai saat ini belum ada wujudnya program tersebut, khususnya di Kepulauan,” tuturnya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa 8 program Bupati masih jadi pertanyaan bahkan menimbulkan opini liar di tengah-tengah masyarakat, dikarenakan tidak ada kejelasan programnya.
Hal penting penekanan program yang dipertanyakan adalah program mencetak wirausaha santri yang memakan anggaran yang cukup besar.
“Program wirausaha santri ini kami masi mempertanyakan hasil output dari program tersebut,” ujarnya.
“Sampai saat ini belum terlihat dampaknya, sehingga kami wajar mempertanyakan, jangan-jangan hanya sekedar biar anggaran turun,” tegasnya.
Masi kata Nur Ahmad bahwa ketidak jelasan program Bupati yang dijanjikan menimbulkan opini liar di masyarakat.
“Untuk itu kami mengadakan unjuk rasa dengan niat hati, bisa bertemu langsung Bupati untuk sharing, namun apalah dayah Bupati Sumenep dan wakil Bupati tidak mau ditemui,” tukasnya dengan nada kecewa.
Reporter : Sudirman
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful