Stok Beras di Balikpapan Aman, Walikota Minta Warga Tidak Panik - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
BeritaEkonomiPemerintahan

Stok Beras di Balikpapan Aman, Walikota Minta Warga Tidak Panik

×

Stok Beras di Balikpapan Aman, Walikota Minta Warga Tidak Panik

Sebarkan artikel ini
IMG 20250812 160029
Foto: Walikota Balikpapan H. Rahmad Mas'ud didampingi Wakil Walikota Bagus Susetyo serta Dinas perdagangan dan Satgas Pangan saat melakukan Sidak di salah satu distributor beras premium pada Senin, (11/8) siang kemarin.

BALIKPAPAN, Selasa (12/8) suaraindonesia-news.com – Walikota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud meminta warga untuk tidak panik terkait ketersediaan beras premium di pasaran.

Hal ini disampaikan Rahmad saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) bersama Dinas Perdagangan dan Satgas Pangan ke sejumlah distributor dan ritel.

Sidak ini menyasar ke distributor seperti UD Gunung Sari di Jalan Mayjen Sutoyo (Gunung Malang), Yova Mart, dan Pasar Sepinggan pada Senin, (11/8) siang kemarin.

“Masyarakat jangan panic buying, stok beras di level aman,” ucapnya.

Rahmad mengakui beberapa hari terakhir stok beras premium di sejumlah ritel dan distributor sempat terjadi kekosongan, karena pasokan dari luar daerah yang mengalami keterlambatan.

Baca Juga :  Bupati Jember Minta Warganya Waspada Bencana

Menurutnya, keterlambatan tersebut bisa terjadi karena faktor panen dan isu beras oplosan yang berdampak pada distribusi.

Ia memastikan, saat ini persediaan stok beras premium di distributor cukup aman, bahkan ada 70 ton. Di Yova Mart tersedia stok sebanyak 30 ton lebih.

Sementara untuk beras jenis medium, Rahmad mengatakan berada di level sangat aman, beras ini dapat dijumpai di pasar-pasar tradisional maupun ritel.

Ia juga mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Bulog terkait ketersediaan beras. Di Gudang Bulog masih memiliki ketersediaan beras mencapai 80.000 ton.

“Beras medium berada di level aman, saya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Bulog. Stok beras masih mencapai 80.000 ton. Beras ini bisa dijumpai di pasar-pasar tradisional maupun ritel. Jadi warga tidak perlu panik,” ungkapnya.

Terkait harga beras yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh para pedagang, Rahmad mengingatkan untuk tidak memanfaatkan situasi yang merugikan masyarakat.

“Jika masih ada pedagang yang memanfaatkan situasi ini dengan menaikkan harga di atas HET, itu akan menjadi urusan Satgas Pangan bersama aparat untuk melakukan penindakan. Saya ingatkan para pedagang jangan mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat,” ucapnya.