SUMENEP, Jum’at (10/01) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berupaya menekan lonjakan harga cabai yang memicu inflasi daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Edi Rasyadi, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), turun langsung ke Pasar Anom Baru pada Jumat, 10 Januari 2025.
Kegiatan tersebut, untuk memantau kondisi harga cabai yang mengalami kenaikan signifikan mencapai Rp.95 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram.
Edi Rasyadi mengungkapkan bahwa lonjakan harga ini terjadi akibat pasokan cabai lokal yang belum memasuki masa panen.
Sebagai langkah antisipasi, sebelumnya Bupati Sumenep telah mencanangkan program bantuan bibit dan pupuk cabai di akhir 2024.
Program ini diharapkan dapat mendorong produktivitas petani cabai lokal dan menstabilkan harga di pasaran.
“Melalui program ini, bibit dan pupuk cabai rawit disebar ke seluruh desa di wilayah perkotaan. Harapannya, hasil panen nanti dapat membantu menstabilkan harga cabai,” ujar Edi kepada media.
Edi juga mengimbau para pedagang agar tidak memanfaatkan situasi kelangkaan untuk menaikkan harga secara tidak wajar.
“Kami berharap pedagang tidak memainkan harga, sehingga masyarakat tetap bisa menjangkau kebutuhan cabai dan stabilitas harga terjaga,” tegasnya.
Ia berharap langkah-langkah yang diambil dapat segera menstabilkan harga cabai, sehingga masyarakat tidak terlalu terbebani.
Senada dengan Edi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Joko Santoso, menjelaskan bahwa fluktuasi harga cabai merupakan fenomena yang biasa terjadi.
Menurutnya, ketergantungan Sumenep pada pasokan dari luar daerah menjadi salah satu penyebab harga cabai melonjak.
“Ketika cabai lokal sudah panen dan terdistribusi, harga akan berangsur stabil,” katanya.
Berdasarkan data BPS, kenaikan harga cabai hingga Rp100 ribu per kilogram memang sering terjadi, terutama di momen tertentu seperti awal tahun.
Joko juga menambahkan bahwa meskipun harga cabai saat ini mempengaruhi inflasi, fluktuasi ini dianggap wajar dalam dinamika pasar.
“Harga cabai nantinya akan turun drastis di saat tertentu. Jadi, lonjakan ini bukan hal baru,” ujarnya.