Reporter : Adi Wiyono
Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Suara perempuan desa (SPD) kota Batu menyebut bahwa peredaran film pornografi dan bentuk-bentuk lain yang berbau pornografi dikalangan pelajar kini mudah diakses. Akibatnya kekerasan seksual yang dialami anak-anak serta kehamilan remaja , dari tahun ke tahun terus meningkat drastis, sementara Pemkot Batu belum ada kebijakan pencegahan dan penanggulangan yang berarti.
Demikian diungkapkan Salma Safitri koordinator SPD saat ditemui usai melakukan aksi damai dalam rangka memperingati hari perempuan Internasional, yang digelar di alun-alun Kota Batu, Minggu (6/3/2016) pagi.
Menurut Salma Safitri, peringatan hari Perempuan Internasional itu adalah bentuk keprihatinan terhadap banyaknya ketimpangan yang menimpa perempuan Indonesia, kemiskinan dan kekerasan seksual hingga perda diskriminatif bagi perempuan yang berujung pada diskriminasi pada orientasi seks.
“Kami prihatin, di kota Batu ini ternyata film pornografi mudah diakses anak-anak sekolah, malahan penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajarpun sangat meningkat drastis” kata dia yang juga di amini oleh Eddy HK Kabid Pencegahan dan penaggulangan Narkotika BNN kota Batu.
Kasus yang menimpa anak-anak itu, kata dia tidak serta merta menjadi tanggung jawab orang tua saja, tetapi juga pemkot Batu, Pemkot Batu harus memberi sarana, dukungan kebijakan serta anggaran yang memadahi untuk hal itu.
Pemkot Batu jangan membiarkan hal ini, perlu ada program pencegahan dan perlindungan terhadap pornografi dan penyalahgunaan narkotika pada anak-anak , dengan melibatkan masyarakat secara aktif” jelasnya.
Kata dia, sekarang ini, pornografi dan narkotika telah memberikan kontribusi menaikan jumlah kasus pelecehan seksual serta kehamilan remaja di kota Batu, anak putus sekolah gara-gara hamil diluar nikah.
Untuk itu, ia berharap pemkot Batu segera membuat kebijakan yang lebih komprehensip untuk mencegah dan menaggulangi anak-anak mengakses pronografi, termasuk meningkatkan anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan pada anak dan remaja.
“Pemkot Batu, harus mengalokasikan APBD, terutama belanja langsung sector pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan kwalitas hidup warga, terutama anak-anak dan perempuan” tuturnya.













