JEMBER, Jumat (25/03/2022) suaraindonesia-news.com – Sopir dump truk asal Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari, Mujianto mendukung kebijakan pemerintah dalam menertibkan kendaraan over dimension over load (ODOL) di Kabupaten Jember.
Menurut Mujianto yang juga memiliki armada dump truk tersebut, dengan mengembalikan ukuran sesuai spesifikasi dari pabrik maka usia mesin dan kondisi kendaraan lebih tahan lama.
“Kondisi masyarakat kita ingin sebanyak-banyaknya memuat material dalam sekali kirim, karena memang kan harganya per satu kali muat, nah bagi kami pemilik dump truk itu hasil labanya sangat kecil bagi kita, hanya dapat Rp. 200ribu per satu rit, hanya cukup untuk makan, sedangkan dampaknya untuk kendaraan kami itu sangat rawan apabila melebihi spesifikasi pabrik,” ujar Mujianto, Kamis (24/03/2022).
Dia menuturkan beberapa masalah yang bisa saja terjadi, yang paling menakutkan ialah patahnya as roda.
“Kalau sudah patah as roda, mana cukup hasil dari memuat material,” sambungnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jember Agus Wijaya menuturkan, pemerintah menargetkan jalanan bebas kendaraan ODOL pada tahun 2023.
Menurutnya kendaraan ODOL dapat merusak fasilitas infrastruktur jalan. Sementara jalanan di Jember baru saja diaspal dan menghabiskan biaya yang besar.
“Nah yang rugi kita lagi, aspal rusak lagi, untuk mengaspal itu pakai uang kita semua habis miliaran,” ujar Agus Wijaya.
Selain itu, kendaraan ODOL juga memicu kemacetan karena lajunya yang sangat lambat dikarenakan muatan yang melebihi batas.
“Saat ini kami Dishub Jember rutin melaksanakan sosialisasi penertiban kendaraan ODOL di jalan raya,” pungkasnya.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful