SUKABUMI, Kamis (9/4/2020) suaraindonesia-news.com – BPBD dan Muspika Kec. Parungkuda, meninjau lokasi banjir dan longsor di Kampung Babakan Rt 26/9, Desa Pondokaso Landeuh, Kec. Parungkuda, Kab. Sukabumi. Rabu (8/4/2020).
Banjir ternadi akibat curah hujan cukup tinggi yang terjadi pada Senin (6/4/2020) siang hingga menyebabkan bencana tanah longsor di berbagai tempat.
Seperti yang terjadi di Kampung Babakan Rt 26/9 Desa Pondokaso Landeuh, Kec. Parungkuda, Kab. Sukabumi, di kampung tersebut terjadi banjir dan tanah longsor yang menyebabkan akses jalan dua kampung, yakni Kampung Babakan dan Kampung Ciutara tidak bisa dilalui karena tertutup tanah.
Dalam kesempatan tersebut, Ary dari BPBD Kabupaten Sukabumi bersama Muspika Kecamatan Parungkuda memberikan arahan terhadap Warga.
“Solusi yang harus dilakukan adalah pencegahan, pencegahannya dengan cara pengerukan, pihak BPBD dan Pemda siap menurunkan alat berat tapi harus ada kesepakatan dari warga, karena ada beberapa bangunan warga yang berdiri diatas saluran, siap atau tidaknya dibongkar,” kata Ary.
Namun kata dia, sementara belum ada kesepakatan dari warga siap atau tidaknya, maka pihak BPBD dan Pemda menunggu hasil dari kesepakatan warga.
“Kalau dari pihak warga siap, maka pihak BPBD dan Pemda akan menurunkan alat berat,” pungkasnya.
Sementara Gito Ketua Rt 26/9 mengatakan, hasilnya kurang memuaskan dari warga, menurutnya ada 3 (tiga) orang warganya yang tidak setuju plesterisasi di bongkar.
“Jadi BPBD dan Muspika masih menunggu surat pernyataan kesepakatan dari warga,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Azay selaku Ketua PK KNPI Kec. Parungkuda menambahkan semua pihak sudah mengorbankan waktu dan tenaganya untuk menyelesaikan masalah banjir ini, untuk itu kata dia, masyarakat harus bisa legowo, dan memikirkan aspek kedepannya.
“Ini untuk kepentingan warga juga, solusi solusi itu kan sudah ditawarkan oleh pemerintah Desa Pondokaso Landeuh, Pemerintah Daerah juga, jadi harapannya warga mendukung langkah langkah pemerintah untuk perbaikan banjir dan longsor ini supaya tidak berkelanjutan,” tutupnya.
Reporter : Asep/Acong
Esitor : Amin
Publiser : Ela