SAMBOJA, Selasa (22/6/2021) suaraindonesia-news.com – Mediasi kembali dilakukan antara perwakilan warga Kelurahan Kampung Lama dengan pihak perusahaan PT. Pengelola Limbah Kutai Kartanegara (PLKK) setelah sebelumnya menuai protes dari warga lantaran mengalami gangguan asap dari pembakaran limbah batu bata yang dilakukan oleh perusahaan.
Sebelumnya, mediasi juga telah dilakukan oleh warga dan pihak perusahaan di Kantor Kelurahan Kampung Lama. Namun dalam mediasi tersebut belum membuahkan hasil.
Dalam mediasi kedua ini dilakukan di Kantor Area Operasi PT PLKK di Kelurahan Kampung Lama, Senin, 21/6/2021.
Mediasi dihadiri oleh perwakilan warga diantaranya Ketua RT 06 Sukiman dan Ketua Karang Taruna Kecamatan Samboja, Alwi, Lurah Kampung Lama, Yudiansyah, Kapolsek Samboja Iptu Adyama Baruna Pratama, Babinsa, Manager Human Resources Departement (HRD) PT. PLKK, Wijianto, Koordinator Keamanan PT. PLKK, Arifuddin.
Dalam mediasi ini, warga dan pihak perusahaan telah melakukan kesepakatan untuk sama-sama tidak melanjutkan persoalan tersebut.
Pihak perusahaan juga akan mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang terdampak di sekitar perusahaan.
“Sebenarnya protes warga di sekitar perusahaan ini bukan persoalan asapnya saja, tapi bau dari asap itu yang di protes. Kalau untuk tuntutan lainnya tidak ada”, ucap Ketua RT 06 Sukiman saat ditemui media ini usai melakukan mediasi dengan pihak perusahaan.
Sukiman menjelaskan, terkait persoalan tersebut sudah di selesaikan melalui mediasi, hanya saja kedepannya antara warga dan pihak perusahaan sudah ada kesepakatan untuk mengawasi proses pembakaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan yang akan melibatkan perwakilan dari warga.
“Kedepannya kita sudah sepakat dengan pihak perusahaan. Jadi, dalam proses pembakaran itu nantinya akan melibatkan perwakilan dari warga untuk mengawasi, termasuk waktu pembakarannnya, kita masih menunggu warga yang akan ditunjuk oleh pihak kelurahan untuk mengawasi proses pembakaran itu”, jelasnya.
Ditempat yang sama, Lurah Kampung Lama Yudiansyah mengatakan, pihaknya dari Pemerintah Kelurahan berharap setiap persoalan yang terjadi antara warga dan perusahaan yang beroperasi di wilayahnya dapat diselesaikan dengan baik.
“Kita sama-sama menginginkan hal yang baik dari perusahaan maupun warga. Artinya, sama-sama jangan ada yang di susahkan dari adanya aktivitas perusahaan. Alhamdulillah, dari hasil mediasi pihak perusahaan kedepannya sudah menyatakan siap untuk mengantisipasi masalah yang akan ditimbulkan, seperti yang di protes warga saat ini yaitu masalah bau asap. Pihak perusahaan menyampaikan siap mengevaluasi sistem pembakarannya untuk di perbaiki”, ujar Yudiansyah.
Dalam mediasi tersebut, kata Yudiansyah, antara warga dan pihak perusahaan juga ada kesepakatan untuk menunjuk perwakilan warga sekitar untuk mengawasi proses pembakaran yang akan dilakukan oleh perusahaan.
“Dalam mediasi juga ada kesepakatan antara warga dan pihak perusahaan, dalam proses pembakaran nanti akan ada perwakilan warga yang akan mengawasi di perusahaan, baik terkait prosesnya maupun waktu pembakarannya”, terangnya.
“Untuk sementara proses pembakaran di stop dulu, sampai ada perwakilan yang nanti akan ditunjuk oleh kelurahan”, katanya.
Sementara itu, Manager Human Resources Departement (HRD) PT. PLKK, Wijianto didampingi Manager Operasional Eko putra sudharta tjiang saat dikonfirmasi terkait mediasi tersebut menjelaskan, pihaknya telah sepakat dengan perwakilan warga dalam dua poin.
Pertama, pihak perusahaan meminta perwakilan warga untuk mengawasi proses pembakaran yang ditunjuk oleh pihak kelurahan dan timnya.
Kedua, perusahaan akan menyiapkan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang terdampak langsung.
Perwakilan warga yang nantinya ditunjuk langsung oleh kelurahan, kata Wijianto, akan mengawasi proses pembakaran serta bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi dengan warga saat proses pembakaran akan dimulai serta waktunya.
Perwakilan warga tersebut juga akan bertanggung jawab untuk mengkoordinir warga sekitar pada saat akan dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis.
“Setiap kita akan melakukan pembakaran, kita akan berkoordinasi dengan perwakilan warga yang telah ditunjuk oleh pihak kelurahan beserta timnya. Perwakilan warga tersebut nanti sekaligus memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinir warga yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis”, ungkapnya.
Wijianto mengatakan, terkait pemeriksaan kesehatan untuk warga pihaknya belum memastikan kapan akan dilakukan. Sebab, pihaknya masih menunggu proses penunjukan perwakilan warga yang akan ditunjuk oleh kelurahan.
Terkait dengan persoalan asap dan aroma tidak sedap yang di protes warga sejak tanggal 6/6/2021 Wijianto mengakui hingga saat ini perusahaan tidak melakukan pembakaran.
“Sejak kejadian protes warga kita tidak melakukan pembakaran sampai ini, kita sekarang juga sedang dalam proses perbaikan dan upaya untuk mengurangi asap dan aroma tidak sedap itu. Dan Kita akan mulai pembakaran lagi setelah ada perwakilan dari warga nanti”, tandasnya.
Reporter : Fauzi
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful