Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
EkonomiPeristiwaRegionalTeknologi

Sisir Sawah Berantas Hama Tikus Menggunakan Tiran

Avatar of admin
×

Sisir Sawah Berantas Hama Tikus Menggunakan Tiran

Sebarkan artikel ini
Ketua Kelompok Tani Margo Wareg Desa Nglanjuk Kec Cepu Kabupaten Blora Sisir Sawah Bunuh hama Tikus (Dok. Lukman/SI)

BLORA, Minggu (26/11/2017) suaraindonesia-news.com – Kelompok Tani Margo Wareg Desa Nglanjuk, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Dibantu Bintara Pembina Desa (Babinsa), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan Penerapan Pengandalian Hama Terpadu (PPHT) Melaksanakan kegiatan pemberantasan hama Tikus bersama-sama Menyisir dipetak persawahan dengan mengunakan Tiran Racun.

Tiran ditemukan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, yang merupakan pendiri Grup Tiran, dikenal sebagai sang penemu racun hama tikus. Tiran dibangun dari sebuah proses yang cukup panjang yang menentukan arah hidupnya sebagai pengusaha.

Tiran berasal dari kependekan kata ‘Tikus Mati Diracun Amran’. Saat Amran datang ke kantor detikcom dan CNNIndonesia, (6/7/2015), akhirnya ia menceritakan kisah awalnya menemukan racun tikus, yang kini membuatnya sebagai pengusaha sukses dari royalti penemuannya. Pendapatan royalti dari racun tikus yang diterima Amran rata-rata hingga Rp 100 miliar per tahun.

“Awal kisahnya terjadi serangan tikus di Indonesia termasuk di Sulawesi pada 1992. Waktu saya berpikir bagaimana menciptakan bom untuk tikus berbasis fumigasi. Butuh 13 tahun baru tembus (paten). Itu waktu masih kuliah,” kata Amran.

Baca Juga :  Penderita Kangker Payudara di Deli Serdang Dapat Bantuan dari Kabaharkam

Amran mengaku, butuh waktu kurang lebih 3 tahun untuk menciptakan sebuah formula racun tikus ‘Tiran’ yang sempurna.(sumber detik.com) pagi ini Minggu 26 November 2017 pukul 07.00 Wib. Kelompok Tani Margo Wareg Desa Nglanjuk. Gunakan Tiran sebagai solusi yang sangat efektif serta maksimal untuk memberantas Tikus dengan teknik paling cepat. Kata Wiji Ketua Kelompok Tani Margo Wareg.

Teknik penggunaan Tiran Racun tikus diceritakan wiji dengan cara memasukkan Tiran kedalam lubang tikus sawah, dan mengeluarkan asap pada akhirnya tikus setelah terkena asap Tiram mengalami ketidak seimbangan kondisi, spontan tikus tidak berdaya selang 3 menit langsung mati, ada ciri ciri dampak dari terkena Racun Tikus Tiran yaitu kondisi tikus mati organ mata tikus keluar.

Baca Juga: Eco Green Park Tambah Koleksi 11 Ekor Penguin Asal Prancis 

Baca Juga :  Ada 22 Lembaga Pendidikan Buka Stand Mandiri, Lainnya Gabung ke Stand Korbiddikcam

Selang Dua jam Kegiatan tersebut ternyata menghasilkan Puluhan tikus,” banyak sekali mas dengan metode ini dan gampang,”katanya.

Terpisah dari kegiatan dikonfirmasi oleh wartawan suaraindonesia.news.com kepala Bidang Tanam Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Blora Hadi Rokhmiyati Apa alasan menggunakan Obat racun tikus ini dengan menggunakan Tiran.

“Karena dengan cara mengunakan Tiran untuk membasmi tikus yang populasinya sudah tinggi, bisa lebih efektif dengan cara Racun Tikus,” katanya.

Ternyata Bukan hanya Di kecamatan Cepu saja yang sudah melakukan dengan mengunakan tiran.

“Sudah merata di 16 kecamatan Di kabupaten Blora,” ungkapnya.

Dalam Proses Kedepan Mamik Sapa’an Sehari harinya Berpesan kepada Kelompok Tani Kabupaten Blora yang ternyata hampir para petani kususnya kelompok Tani respon terhadap metode dengan mengunakan Tiran untuk membunuh Tikus alasanya lebih efektif dan bisa digunakan pada setiap fase tanaman baik fase generatif maupun vegetatif. pungkasnya.(Lukman)