SUMENEP, Jumat (3/6/2022) suaraindonesia-news.com – Manca’ salah satu silat leluhur Kepulauan Sapeken, yang berasal dari suku Bajau Sulawesi, meskipun hampir punah namun masyarakat Sapeken tetap menjaganya, silat warisan leluhur tersebut sampai saat ini dijadikan simbol pembuka setiap ada acara kenegaraan, dengan ditandai penyerahan Bujjak (tombak).
Begitu juga dengan rangkaian kegiatan safari Kepulauan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep tahun 2022, silat leluhur tersebut menjadi pewarna pembuka acara safari.
Bupati dan wakil Bupati tampak menikmati irama gendang yang diiringi dengan mancak tersebut.
Baca Juga: Bupati Sumenep Tiba Di Pulau Sapeken, Disambut Dengan Sholawat Nabi
Tak hanya itu, Bupati Fauzi mendapatkan penyerahan Bujjak (Tombak) dari kepala suku sebagai tanda orang yang berpangkat.
Diakhir penampilan, orang nomor satu dilingkungan Pemkab Sumenep ini juga mendapat tombak yang dipakai dalam pertunjukan tersebut.
Mohammad salah satu pewaris silat mancak mengatakan bahwa pagelaran mancak saat ini masi tetap dijaga, meskipun hampir punah karena kurangnya anak muda yang berminat mempelajari.
“Saya sangat menjaga silat mancak dan selalu mengajarkan kepada anak-anak kami, biar tidak punah,” ungkapnya.
Achmad Fauzi dalam sambutannya menyapa hangat masyarakat Sapeken, dirinya memastikan akan selalu memaksimalkan program di Kepulauan Sapeken.
“Semua kebutuhan kepulauan Sapeken sudah kita anggarkan tinggal menunggu pelaksanaan, dan masing-masing kadis sudah menyiapkan,” tuturnya.
Menurutnya, bahwa tujuan seluruh OPD dibawa agar menyampaikan langsung program nya, dan tau kondisinya.
Reporter : Sudirman
Editor : Redaksi
Publisher : Romla













