KOTA BATU, Minggu (30 Juli 2017) suaraindonesia.com – Sembilan pelaku Gay yang tergabung dalam organinasi Ikatan Gay Kota Batu (Igaba), Sabtu (29/7) malam digerebek petugas kepolisian dari Polres Batu, Laki-laki homo sexual itu diciduk saat sedang dalam keadaan bugil di sebuah villa air panas Songgoriti.
Pengrebegan oleh Polisi itu bermula adanya laporan masyarakat jika sabtu malam minggu kawasan wisata air Songgoriti itu sering dijadikan pesta Lesbian, Gay, Biseksual,Transgender (LBGT).
Sebagai bentuk tindak lanjut aparat kepolisian yang sebelumnya juga ada akun di internet yang mengatasnamakan Igaba. Baca Juga: Bakul Sempol Cekoi Santri Pil Koplo Hingga Teller
AKBP Budi Hermanto Kapolres Batu mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal adanya viral di media sosial yang sudah menjadi pembicaaran di masyarakat jika ada akun media sosial yang mengatasnamakan Igaba itu sering melakukan kegiatan pada akhir pekan Sabtu (malam Minggu) di Kota Batu.
“Dalam penangkapan yang di lakukan tadi malam itu petugas dari Polres Batu menangkap 11 orang pelaku, namun dalam pemeriksaan dua orang tidak terbukti sebagai anggota Igaba, mereka adalah Satpam Villa,” Kata Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto saat ditemui di Mapolres Batu, Minggu (30/7) sore.
Menurutnya, Sembilan orang Gay itu datang ke tempat pemandian air panas Songgoriti bermaksud mandi dan berendam bersama-sama dengan keadaan telanjang bulat di bak yang telah disediakan oleh pengelola pemandian air panas.
“Mereka bukan hanya warga kota Batu saja, tetapi juga warga luar daerah, mereka ada yang dari Malang, Surabaya, dan Bali,” jelasnya.
Karena itu kata dia, Sembilan orang yang digelandang ke Mapolres Batu itu untuk sementara tidak ada perbuatan yang melawan hukum, dan akhirnya mereka dikembalikan pada orang tuanya untuk dilakukan pembinaan.
“Saya tidak bisa men justification tentang hubungan mereka karena harus ada payung hukumnya, tapi mereka sudah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya di wilayah hokum polres Batu,” tuturnya.
Dan ia berharap pihak pengelola Villa untuk tidak mengijinkan mereka beraktifitas yang pada akhirnya menganggu ketertiban pada masyarakat.
Untuk selanjutnya pihak kepolisian akan melakukan koordinasi dengan Satpol PP kota Batu, tokoh agama supaya Kota Batu tidak dijadikan sebagai ajang LGBT, dan ladang portitusi yang mengganggu Kantibmas. (Adi Wiyono).













