JEMBER, Sabtu (21/4/2018) suaraindonesia-news.com – Pernah mendengar istilah pasar krempyeng ? Pasar krempyeng sering dilontarkan oleh masyarakat suku jawa untuk pasar dengan jam buka yang relatif singkat, mayoritas buka mulai jam 03:00 WIB hingga 10:00 WIB, dengan menggelar lapak mereka menjual barang dagangannya.
Pasar krempyeng yang ada di Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Jember memiliki keunikan sendiri, dimana menurut Kepala Desa setempat, pasar ini pedagangnya didominasi oleh kaum hawa.
“90 persen pedagang di pasar krempyeng ini adalah kaum perempuan, dimana 30 persen di antaranya adalah posisinya sebagai kepala rumah tangga,” ucap Kades Sidomekar, Sugeng Priyadi, Sabtu (21/4/2018).
Perjuangan para perempuan dalam mengais rejeki di pasar ini, menurut Sugeng adalah semangat Kartini, bahkan mereka rela banting-tulang menghidupi keluarganya meski dirinya seorang perempuan dimana posisinya sebagai kepala keluarga.
“Oleh sebab itu, di hari kartini ini, pasar krempyeng yang semulanya kumuh, kami cat warna-warni, supaya pengunjung merasa nyaman berbelanja di pasar ini, dan para pedagang di sini mengenakan baju kebaya pada hari kartini ini yang jatuh pada hari ini,” imbuh Kades Sidomekar.
Salah satu pembeli, Ibu Ning mengatakan bahwa Pasar Krempyeng yang sekarang membuatnya nyaman saat berbelanja, karena bersih dan pemandangannya semakin menarik.
“Ini tadi kami mengenakan kebaya untuk menyesuaikan hari kartini supaya lebih meriah, saya berbelanja semakin enak, bersih, pemandangannya lebih segar setelah dicat warna-warni seperti sekarang ini, semoga tahun depan bisa seperti ini lagi, supaya lebih ramai lagi,” kata Ibu Ning.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Amin
Publisher : Imam