SUMENEP, Sabtu (27/2/2021) suarainonesia.news.com – Setelah Ahmad Fauzi, SH dan Hj. Dewi Kholifah, SH, MH, resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumenep. Sejuta harapan dari warga kepulauan agar kepulauan Sapeken yang terletak di ujung paling timur itu diperhatikan sebagaimana daerah kabupaten Sumenep lainnya.
Pasalnya, pulau Sapeken secara geografis letaknya memang jauh dari Kabupaten Sumenep, dan kultur penduduknyapun berbeda, bahasa yang digunakan juga berbeda. Karena, penduduknya berasal dari Suku Bajau (Bajo).
Romlah salah satu warga Desa Saur-Saebus, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep mengungkapkan kegelisahannya saat di wawancarai melalui via seluler, merasa dirinya sebagai warga kepulauan mulai dulu merasa dianak tirikan dari daerah lain.
“Sebenarnya kami warga kepulauan Sapeken tidak begitu banyak mengharap seperti daerah lain, cukup kapal yang merupakan satu-satunya transportasi yang sering digunakan oleh warga ketika berangkat ke Sumenep sebagai pusat perbelanjaan agar benar-benar dimaksimalkan, karena menjadi masalah kami mulai dulu hanya itu saja, sangat nampak sekali ketika waktu mudik ” tuturnya. Sabtu (27/2/2021).
Begitu juga yang disampaikan Heru sebagai Mahasiswa di Sumenep, menirutnya, masih banyak yang perlu diperhatikan, misalnya masalah tower sebagai pusat sinyal.
“Kalau masalah sinyal memang jadi persoalan di Sapeken, karena beberapa pulau tidak terjangkau sinyal, jadi kalau ada keperluan agak susah mau berhubungan jadi warga kepulauan kayak ketinggalan,” ujar Heru.
Rata-rata warga kepulauan masih mencatat dan mengingat janji politik Ahmad Fauzi Dan Dewi Kholifah saat kampanye.
Reporter : Sudirman
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful